View Full Version
Senin, 26 May 2014

Milisi Kristen Mutilasi 3 Pemuda Muslim di Bangui Afrika Tengah

BANGUI, REPUBLIK AFRIKA TENGAH (voa-islam.com) -  Setidaknya tiga pemuda Muslim tewas dan secara biadab dimutilasi oleh milisi Kristen di Republik Afrika Tengah ketika mereka dalam perjalanan untuk bermain sepak bola rekonsiliasi pada hari Ahad (25/5/2014), penyelenggara dan juru bicara komunitas Muslim di negara itu mengatakan.

Pertandingan antara Muslim dan pemuda Kristen didirikan sebagai bagian dari upaya untuk menempa perdamaian antara umat Muslim dan Kristen setelah merabaknya kekerasan antar komunal.

"Organ seks dan hati mereka telah hilangkan," kata juru bicara komunitas Muslim Ousmane Abakar kepada Reuters.

Dia mengatakan mayat anak laki-laki tersebut, dari lingkungan Muslim PK5 di Bangui, telah dibawa ke sebuah masjid di ibukota oleh masyarakat setelah serangan itu. Tidak diketahui berapa usia para pemuda Muslim yang dibantai dan dimutilasi tersebut.

Pemuda di PK5 membarikade jalan utama sebagai protes, kata penduduk.

Sementara itu, Sebastien Wenezoui, koordinator milisi Kristen anti Balaka, mengutuk serangan dan mengatakan 10 pemuda Muslim secara total telah diculik dalam insiden oleh faksi kelompok dari lingkungan Boy-Rabe

"Kami tidak tahu di mana yang lain," klaim Wenezoui." Kami sangat mengutuk tindakan ini. Sementara kita sedang bekerja menuju perdamaian, yang lain terus membunuh."

Lazare Djader, presiden Collectif Urgence 236, asosiasi yang bekerja untuk mendamaikan dua kelompok masyarakat, mengatakan kerja berbulan-bulan untuk membawa para pemuda bersama-sama telah mengalami pukulan berat.

"Karena kematian ini, saya memiliki moral nol. Upaya beberapa bulan  hilang. Saya mencoba untuk menenangkan semua orang yang protes, tetapi mereka semua sangat marah sekarang," kata Djader, menambahkan bahwa seorang pemuda non-Muslim juga telah ditemukan tewas.

Pejuang Seleka yang merebut kekuasan terpaksa melepaskannya di bawah tekanan internasional pada bulan Januari dan sejak itu, milisi Kristen yang dikenal sebagai " anti Balaka melancarkan serangan pembersihan terhadap etnis minoritas Muslim di negara tersebut.

Lebih dari 2.000 orang telah tewas dalam kekerasan di Republik Afrika Tengah dan satu juta dari 4.5 juta penduduk di negara itu  terpaksa mengungsi dari rumah mereka meskipun kehadiran beberapa ribu pasukan penjaga perdamaian Afrika dan Uni Eropa dan pasukan Prancis. (st/tds)


latestnews

View Full Version