MESIR (voa-islam.com) - Calon presiden Abdel Fattah El-Sisi telah memenangkan pemilihan presiden dengan 95,3 persen suara, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Opini Publik Mesir, atau "Baseera".
Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa Sisi menerima persentase suara tertinggi di Provinsi Sohag.
Banyak analis politik sudah memprediksi kemenangan Sisi karena popularitas yang ia dapat setelah kejatuhan presiden Mohamed Morsy.
Jajak pendapat juga menunjukkan calon presiden lainnya, Hamdeen Sabbahi, telah menerima sedikitnya 4,7 persen suara, dan memperlihatkan persentase suara tertinggi di Provinsi Al-Qalyoubia.
Hampir 96,7 persen memilih Sisi di Kairo, Sabbahi menerima 2,4 persen, sementara 0,9 persen suara dianggap tidak sah.
Hasil jajak pendapat yang keluar menunjukkan bahwa jumlah pemilih wanita hanya 44 persen dibandingkan dengan pemilih laki-laki yang berjumlah 56 persen.
Pemuda Mesir yang berusia 18-30 mewakili 27 persen dari para pemilih, sementara pemilih usia 31-50 mencapai 45 persen, dan mereka yang berusia 51 dan lebih tinggi mencapai 28 persen.
Besarnya partisipasi lansia, kemungkinan besar disebabkan karena warga lansia kurang mempunyai peran dalam pemberontakan 25 Januari dan cenderung tidak menyetujui jalannya proses revolusi yang belum pernah terjadi selama 60 tahun lamanya. Sementara pemuda dan golongan usia menengah adalah kelompok yang selama ini menjadi cikal bakal revolusi di Mesir yang memandang bahwa pemilu kali ini tidak transparan, terkesan dipaksakan dan sudah 'diatur' pemerintahan transisi boneka yang dipegang sebelumnya oleh militer.
Pusat Penelitian Opini Publik Rakyat Mesir (Baseera) melakukan jajak pendapat tahun 2014 pada pemilihan presiden yang berlangsung dari tanggal 26 Mei - 28 Mei 2014 eksklusif di saluran TV MBC Masr milik pribadi.
Jajak pendapat dilakukan pada sampel dari 12.900 pemilih yang tersebar di 182 TPS di seluruh wilayah administratif Mesir, kecuali di provinsi perbatasan.
Warga Mesir Tidak Antusias, Pemerintah Perpanjang Waktu Pemilu
Komite pemilu presiden di Mesir memutuskan untuk memperpanjang masa pemungutan suara hingga Rabu (28/5).
Pemerintah Mesir juga memberikan tiket gratis kepada para pekerja untuk perjalanan ke provinsi mereka dan memberikan suara dalam pilpres kali ini.
Sejumlah TPS pada hari kedua pemilihan nampak sepi meskipun pemerintah memberikan hari libur kepada para PNS untuk ikut memilih, bahkan pemerintah memperpanjang waktu pemungutan suara dengan memberikan jam tambahan.
Kantor berita timur tengah mengutip dari anggota komite pemilu presiden, Abdul Wahab Abdul Rozaq, yang mengatakan bahwa tujuan perpanjangan pemungutan suara hingga hari Rabu adalah untuk memberikan kesempatan kepada warga Mesir yang belum memberikan suara untuk memberikan suara.
Menurut kantor berita Reuters bahwa antrian di TPS di berbagai belahan Kairo pada pukul sembilan waktu setempat tidak panjang, bahkan ada sejumlah TPS yang tidak dikunjungi satu pemilih pun.
Komite pemilu pada hari sebelumnya mengumumkan bahwa TPS akan ditutup pada pukul 22.00 waktu setempat, dengan menambah satu jam, yang seharusnya ditutup pukul 21.00.
Sebelumnya, Perdana Menteri Ibrahim Mahlab mengumumkan pada hari Selasa, bahwa PNS dan para pegawai bank diberikan hari libur untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan memberikan suara dalam pilpres. Ibrahim juga meminta sektor swasta untuk memudahkan warga untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu.
Beberapa media Mesir gelisah karena warga Mesir tidak antusias dalam memberikan suara pada hari pertama dan kedua pemilihan, Media-media tersebut menghimbau kepada para warga untuk turun dan memberikan suara mereka dalam kotak suara sebelum terlambat.
Sementara itu, sejumlah orang yang tergabung dalam kelompok kemerdekaan anti-kudeta mengecam ancaman komite pemilu presiden yang akan mengenakan denda kepada mereka yang tidak memilih. Mereka menegaskan, pemilu adalah hak dan bukan sebuah kewajiban hukum.
Dari hasil hitung cepat hingga berita ini diturunkan, seperti yang diprediksikan para pengamat, Sisi berhasil memenangkan pilpres dengan perolehan berkisar 93-97% dari total sekitar 15- 20% pemilih yang mau menyumbangkan suaranya. [adivammar/Sukron Ma'mun/Iid Hidayatullah/Aljazeera/Egypt Independent]