MANGDAW (voa-islam.com) - Empat personil militer Myanmar Arakan dari Batalyon 352 memperkosa lalu membunuh seorang muslimah Rohingya berumur 28 tahun serta menangkap suaminya dengan tuduhan yang tidak terbukti. Kejadian terjadi di Mangdaw utara.
Kejadian tersebut berawal tanggal 3 Juni 2014 saat militer Myanmar Dari kesatuan Batalyon 352 melakukan penggeledahan di desa Saalidaung (Saaley Taung) yang terletak di utara Mangdaw. Aparat bejat tersebut menggeledah rumah Muslim Rohingya. Kemudian mereka mengikat seorang kepala keluarga bernama Zakir Ahmad dan menyeretnya keluar rumah lalu menyiksanya. Kekejaman tidak berhenti di situ, para aparat kemudian masuk ke dalam rumah lalu memperkosa istrinya dan membunuhnya.
Saksi mata menjelaskan, ketika penduduk desa keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi, militer Myanmar menembakkan beberapa tembakan peringatan lalu mengobrak-abrik dan menjarah rumah rumah yang berada di desa tersebut.
Setelah dikonfirmasi, Militer Myanmar melakukan hal tersebut karena menuduh bahwa Zakir Ahmed memiliki hubungan dengan RSO dan istrinya memberi makan anggota RSO.
Keterangan militer Myanmar tersebut hanyalah alasan belaka dsn tidak terbukti.
RSO adalah Rohingya Solidarity Organization
RSO adalah mantan kelompok bersenjata Rohingya yang telah dibubarkan lama. Pemerintah Bangladesh telah resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi ada saat ini . Sekarang , Rakhine ekstrimis dan Pemerintah Myanmar sedang mulai menyebarkan propaganda bahwa RSO ( Rohingya Solidarity Organization ) menyerang Penjaga Perbatasan Myanmar. Namun sebenarnya itu hanyalah digunakan alasan bagi militer Myanmar untuk melakukan penyerangan pada Muslim Rohingya. [ukhwtuna/voa-islam.com]