BRUSSEL, BELGIA (voa-islam.com) - Presiden Prancis Francois Hollande telah mengumumkan bahwa lebih dari 30 warga Prancis yang berjuang bersama mujahidin di Suriah telah gugur (syahid insyallah).
Berbicara pada pertemuan puncak Kelompok Tujuh (G7) dari negara-negara industri terkemuka di Brussels pada Rabu (4/6/2014), Hollande mengatakan Paris sedang berusaha untuk mencegah warga negara Prancis pergi ke Suriah karena langkah mereka tersebut dapat membahayakan keamanan Prancis.
"Kami telah memutuskan bekerjasama untuk mencegah, menghalangi dan menghukum jenis gerakan, yang dapat membahayakan keamanan kita sendiri," katanya.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan pada hari Selasa bahwa lebih dari 800 warga negara Prancis tengah berperang di Suriah melawan pemerintahan Bashar Al-Assad atau berencana untuk melakukannya. Jumlah tersebut sebelumnya hanya di angka 300 hingga 400 orang.
Perdana menteri Prancis memperingatkan bahwa para mujahidin tersebut menimbulkan ancaman keamanan belum pernah terjadi sebelumnya ketika mereka kembali ke negaranya.
"Kami belum pernah menghadapi tantangan semacam ini. Hal ini tanpa diragukan lagi ancaman yang paling serius yang kita hadapi," kata Valls.
Peringatan itu menyusul penangkapan terbaru terhadap warga negara Prancis yang diduga membunuh tiga orang di sebuah museum Yahudi di Brussels setelah menghabiskan pertempuran selama setahun di Suriah.
Pejabat Barat khawatir bahwa para mujahid, yang telah mendapatkan keterampilan militer di Suriah, akan kembali ke negara mereka dan melakukan serangan jihad di dalam negeri. (st/ptv)