BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Perdana Menteri Syi'ah Irak Nouri al-Maliki sesumbar kepada perwira militer di kota Samarra bahwa para relawan tempur Syi'ah akan datang untuk membantu mengalahkan mujahidin Sunni yang telah menyapu beberapa wilayah hingga hampir mencapai Baghdad.
"Samarra tidak akan menjadi baris terakhir pertahanan, tapi titik pengumpulan dan peluncuran," kata Maliki, berpidato kepada para pejabat militer di kota sekitar 100 km utara ibukota.
"Dalam beberapa jam mendatang, semua relawan akan tiba untuk mendukung pasukan keamanan dalam perang mereka melawan geng ISIS. Ini adalah awal dari akhir mereka," sesumbar Maliki, seorang penganut Syi'ah, mengatakan dalam komentar yang disiarkan di televisi Irak hari Sabtu (14/6/2014) setelah ia melakukan perjalanan ke Samarra Jumat.
Otoritas keagamaan Syi'ah paling berpengaruh di Irak hari Jum'at mendesak masyarakat untuk mengangkat senjata dan membela negara melawan mujahidin, yang menyerbu kota Mosul awal pekan ini dan sejak itu telah bergerak maju ke arah selatan.
Maliki mengatakan kabinet telah memberinya kekuasaan tak terbatas untuk menghadapi para pejuang dari Negara Islam di Irak dan Suriah Raya (ISIS), dan seorang juru bicara militer mengatakan pasukan keamanan telah "mendapatkan kembali inisiatif" di berbagai bidang.
Sejak awal pekan ini, dunia dikejutkan dengan penyitaan dari beberapa kota-kota utama di utara Irak oleh mujahidin Sunni dan ISIS yang terus bergerak maju ke selatan yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari Baghdad, dan tidak jauh dari perbatasan Iran.
Kemajuan ISIS baru-baru ini di Irak utara dan tengah secara efektif menempatkan kelompok jihad tersebut mengendalikan hampir sepertiga dari negara Irak. ISIS sebelumnya sudah menguasai sebagian besar provinsi barat Anbar yang luas, termasuk ibukota provinsi Ramadi dan beberapa kantong kecil lainnya. (st/tds)