View Full Version
Ahad, 15 Jun 2014

Kuasai Kota Irak & Rp 50 Trilyun, ISIS Jadi Mujahidin Terkaya di Dunia

IRAQ (voa-islam.com) - Allahu Akbar, Mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) semakin merajalela dan menggetarkan jazirab Arab. Seperti dilaporkan Washington Post kini ISIS menguasai hampir sepertiga wilayah Irak dan mengosongkan isi bank di kota Mosul. Ditambah rampasan perang lainnya, ISIS kini menjadi kelompok mujahidin paling kaya di seluruh dunia.

Washington Post merilis bahwa ISIS yang menguasai kota Mosul sejak Selasa lalu (10/6) berhasil merampas uang dari bank pusat kota sebesar 500 miliar dinar Irak atau lebih dari Rp50,2 triliun.

Tidak hanya itu, menurut Gubernur Provinsi Nineveh, Atheel al-Nujaifi, ISIS juga berhasil menggasak uang dari beberapa bank di kota tersebut, termasuk emas-emas batangan di dalam brankas.

ISIS juga berhasil merampas tank-tank buatan Amerika Serikat, helikopter Blackhawk, kendaraan Humvee, pesawat kargo dan persenjataan lainnya.

Perangkat tempur yang direbut tersebut adalah sumbangan dari AS yang telah keluar kocek US$14 miliar untuk membantu militer Irak.

Selain dari ghanimah atau rampasan perang, ISIS juga mendapatkan banyak dana dari berbagai bank juga donasi dari sponsor yang tersebar di seluruh jazirah Arab.

Berdasarkan daftar kekayaan seperti dimuat Money Jihad, ISIS juaranya. Anggaran operasional Taliban selama setahun senilai antara Rp827 miliar hingga Rp4,7 triliun, masih jauh dari jumlah uang yang dimiliki ISIS saat ini.

Kelompok lainnya juga tertinggal dalam soal finansial. misalnya separatis FARC di Kolombia punya anggaran tahunan senilai antara Rp946 miliar hingga Rp4,1 triliun. Sementara kelompok Al-Shabab di Somalia anggaran tahunannya senilai antara Rp827 miliar hingga Rp1,1 triliun.

Sedangkan al-Qaeda saat melakukan serangan 11 September 2001 ke AS menghabiskan dana hingga Rp354 miliar, berdasarkan data Dewan Hubungan Luar Negeri di Washington.

Aron Lund, ahli Timur Tengah yang berbasis di Stockholm mengatakan selain untuk persenjataan, uang ini akan digunakan ISIS untuk mengambil hati masyarakat di kota-kota yang mereka kuasai.

"Pejuang di dalamnya bekerja tanpa bayaran dan hidup sederhana, persenjataan dan amunisinya juga rampasan dari pemerintah, ini jelas memangkas anggaran. Tapi mereka masih punya pengeluaran, baik militer dan sipil, termasuk menderma untuk proyek sedekah demi mengambil hari masyarakat," kata Lund, dikutip dari Fox News. [viva/ren/abdullah/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version