TEPI BARAT (voa-islam.com) - Pasukan Israel menahan lebih dari 40 anggota Hamas pada hari Selasa (17/6/2014), kata militer, dalam tindakan keras pada kelompok Islam di Tepi Barat yang sedang dilakukan bersamaan dengan pencarian tiga remaja Israel yang hilang.
Israel menyalahkan Hamas atas penculikan mahasiswa seminari Yahudi, yang hilang Kamis lalu. Gerakan Hamas, yang tidak mengakui hak Israel untuk ada, tidak mengklaim atau membantah bertanggung jawab atas penculikan tersebut.
Sejak hilangnya Gil-Ad Shaer dan seorang warga nasional AS-Israel Naftali Fraenkel, keduanya berusia 16, dan Eyal Yifrah, 19, penggerebekan Israel telah menyebar dari pencarian rumah-ke-rumah melewati rumah gelap di Hebron, kubu Hamas, ke bagian lain dari Tepi Barat yang diduduki.
"Kami akan mengubah keanggotaan Hamas menjadi tiket ke neraka," kata Naftali Bennett, seorang anggota sayap kanan kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada radio militer pada hari Selasa.
Kementerian Informasi Palestina menuduh Israel menimbulkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina di wilayah itu. "Seluruh penduduk sedang disandera dengan keinginan dari penjajah Israel," katanya.
Militer Israel mengatakan mereka telah menahan 41 anggota gerakan Hamas dalam serangan semalam, meningkatkan jumlah yang ditangkap menjado lebih dari 200 sejak Jumat. Para pejabat Israel mengakui operasi itu memiliki dua tujuan - menemukan remaja yang hilang dan melemahkan Hamas. (st/Reuters)