AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Mantan wakil presiden AS Dick Cheney pada hari Ahad (22/6/2014) sangat menganjurkan AS untuk melakukan invasi militer ke Irak menyusul kemenangan demi kemenangan yang diperoleh mujahidin pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) di negara itu.
Dalam sebuah wawancara pada program ABC "This Week", Cheney menuduh pemerintahan Obama meremehkan ancaman mujahidin ISIS di Irak dan tidak berbuat cukup untuk menghadapi mereka.
"Kami berada dalam masalah besar di tahun-tahun mendatang karena penolakannya (Obama) untuk mengakui realitas dan karena penekanannya terus-menerusnya setelah mendapatkan AS terutama untuk menarik diri Irak.
Cheney, salah satu arsitek utama invasi AS 2003 ke Irak telah meningkatkan kritiknya terhadap kebijakan luar negeri Amerika dalam beberapa bulan terakhir. Para pejabat Gedung Putih telah mengabaikan kritik Cheney dan menyalahkan dia untuk penilaian yang salah pada perang Irak.
Mantan wakil presiden AS tersebut menyatakan tidak menyesal ketika pembawa acara mengingatkannya 2003 sambutannya bahwa pasukan militer AS akan "disambut sebagai pembebas" di Irak.
"Saya adalah seorang pendukung kuat saat itu untuk pergi (berperang) ke Irak," kata Cheney. "Saya pendukung kuat sekarang. Semua orang tahu apa posisi saya. Tidak ada yang diperdebatkan di sana. "
Kelompok mujahidin yang dipimpin Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) telah merebut beberapa kota utama di Irak sejak pekan lalu dan terus mendapatkan kemajuan yang signifikan termasuk merebut 4 kota di provinsi Anbar, Irak barat dalam dua hari terakhir. (up)