WASHINGTON (voa-islam.com) - Amerika Serikat akan mengirim sekitar 200 tentara Amerika tambahan ke Irak untuk melindungi Kedutaan Besar AS di ibukota Baghdad, Presiden Barack Obama mengumumkan.
Dalam sebuah surat kepada Kongres pada hari Senin (30/6/2014), Obama memberitahu para pemimpin DPR dan Senat tentang penyebaran pasukan itu di tengah krisis yang meningkat di wilayah Irak.
Pasukan tambahan akan manjadikan jumlah tentara Amerika di Irak hampir 800.
Presiden Obama juga mengatakan penambahan itu termasuk pasukan keamanan, pesawat sayap putar, dan dukungan untuk intelijen, mata-mata dan pengintaian, Associated Press melaporkan.
"Mengingat situasi keamanan di Baghdad, saya telah memerintahkan tambahan sampai kira-kira 200 personil Angkatan Bersenjata AS ke Irak untuk memperkuat keamanan di Kedutaan Besar AS, fasilitas pendukung, serta Bandara Internasional Baghdad," kata Obama dalam surat itu.
"Pasukan ini disebar untuk tujuan melindungi warga negara dan properti AS, jika diperlukan, dan dilengkapi untuk pertempuran."
Sementara itu, Pentagon meningkatkan aktivitas drone di Irak.
Antara 30 hingga 35 pesawat tak berawak terbang di atas Irak setiap hari dengan beberapa dari mereka bersenjatakan dengan rudal udara-ke-darat.
Dalam wawancara dengan ABC News pada hari Ahad, Obama menegaskan bahwa serangan udara yang ditargetkan tetap menjadi pilihan.
"Kita harus meningkatkan pengawasan kami, pengintaian, intelijen di sana," katanya. "Pasukan Khusus akan memiliki peran. Dan akan ada saat di mana kita melakukan serangan terhadap organisasi yang bisa membahayakan kita."
Selain tambahan pasukan di darat, militer AS juga mengirim USS Bataan ke Teluk Persia dengan 1.000 marinir di kapal untuk bergabung dengan enam kapal perang lainnya.
Kapal perang Amerika di wilayah tersebut adalah USS Arleigh Burke, USS Truxton, USS Gunston Hall, USS George HW Bush, USS O'Kane, USS Philippine Sea, dan USS Mesa Verde. (st)