IRAQ (voa-islam.com) - Sebagaimana dilansir media Hidayatullah.com, Al Ittihad Al Alami li Al Ulama Al Muslimin (Himpunan Internasional Ulama Muslim), melalui wakil ketuanya Dr. Ahmad Ar Raisuni menanggapi deklarasi Khilafah Al Islamiyah di Iraq, bahwa tidak ada keharusan untuk berbaiat, sebagaimana dilansir dalam situs resmi lembaga ini iumsonline.org belum lama ini.
Ar Raisuni merespon, bahwa di saat umat Islam berjibaku melawan kedzaliman yang menggunakan berbagai jenis senjata ada sekelompok pihak yang memproklamirkan khilafah dengan senjata pula dan mengangkat khalifahnya dengan senjata pula dalam rangka memaksa manusia untuk taat kepadanya.
Ar Raisuni juga menyatakan bahwa klaim bai’at telah dilakukan oleh orang-orang yang tidak jelas identitasnya ditujukan kepada orang yang juga tidak jelas identitasnya,”Maka hal itu tidak mengikat”.
Ar Raisuni berargumen dengan pernyataan Umar bin Al Khaththab dalam Shahih Al Bukhari yang artinya,”Barang siapa membai’at imam tanpa musyawarah dengan umat Islam, maka janganlah engkau membaiatnya”.
Barang siapa membai’at imam tanpa musyawarah dengan umat Islam, maka janganlah engkau membaiatnya
Menurut ulama yang menjadi pakar utama dalam Majma’ Fiqh Al Islami Jeddah ini, apa yang terjadi di Iraq saat ini tidak lain hanyalah sandiwara belaka, namun sandiwara yang berdarah.
Jihad tersebut harus sesuai dengan maksud dan tujuan disyariatkannya jihad yaitu untuk meninggikan kalimat Allah dan agar agama ini hanyalah milik Allah.
Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya : Wahai Rasulullah ! ada seseorang yang berperang karena keberaniannya, ada lagi karena fanatik (golongan), ada juga karena riya, mana diantara mereka yang termasuk berjihad di jalan Allah ? maka beliau menjawab : “Barangsiapa yang berperang di jalan Allah agar kalimat Allah tinggi maka dia di jalan Allah” [Hadits Riwayat Bukhari 7458 dan Muslim 1904]
Polemik akan terus berkepanjangan dengan pro dan kontra dari berbagai pihak, hal ini terjadi di berbagai penjuru dunia. Mungkinkah ini false flag atau sekedar strategi menggetarkan musuh Allah? Wallahu 'alam, yang penting saatnya langkah mujahid maju terus menegakkan kalimat Allah semakin tinggi![adivammar/hidayatullah/voa-islam.com]