MOSUL (voa-islam.com) - ISIS yang menguasai kota terbesar kedua di Irak, Mosul, bulan lalu, telah menghancurkan tempat-tempat bersejarah Syi'ah, termasuk masjid-masjid kaum Syi'ah, di sekitar kota Irak utara, ungkap warga melalui posting media sosial, Sabtu, 5/7/2014.
Setidaknya empat masjid kaum sufi Sunni dihancurkan, sementara enam masjid Syiah, atau masjid Husein, juga telah hancur. Penghancuran masjid oleh ISIS terjadi provinsi Nineveh utara, yang dekat kota Mosul. Gambar yang diposting di Internet oleh ISIS menunjukkan masjid kaum Sufi dihancurkan oleh buldoser, sedangkan masjid Syiah semua dihancurkan oleh bahan peledak.
Gambar itu, menunjukkan adanya keputusan ISIS, yang "Menghancurkan berhala di negara bagian Niniwe." Penduduk setempat menegaskan bahwa bangunan yang telah dihancurkan ISIS, saat kelompok jihadis menduduki dua katedral juga. "Kami merasa sangat sedih untuk penghancuran tempat ibadah, yang kita warisi dari ayah dan kakek kami," kata Ahmed, seorang warga 51 tahun dari Mosul.
"Mereka adalah simbol suci di kota kami", ujar seorang penjaga Katedral Kasdim di Mosul mengatakan bahwa ISIS telah menduduki kedua katedral Ortodoks Suriah di kota setelah menhancurkan menjadi porak-poranda. Mereka menghancurkan salib di depan bangunan dan menggantikan mereka dengan lambangh 'Negara Islam' dengan bendera hitam, kata pejabat katedral itu.
ISIS menyerbu Mosul bulan lalu, dan dengan cepat menguasai banyak dari sisa Niniwe, serta bagian dari empat provinsi lainnya di utara dan barat Baghdad, dalam serangan yang telah membuat kawatir ratusan ribu dan masyarakat internasional.
Kota, tempat bagi dua juta penduduk sebelum terjadi ofensif, adalah kota perdagangan yang menghubungkan dengan negara-negara di Timur Tengah selama berabad-abad. Mosul dan Nineveh sebagai kota "persimpangan." Meskipun sekarang dihuni sebagian besar oleh Sunni Arab, Mosul dan Nineveh juga tempat bagi banyak orang Arab Syiah serta etnis dan agama minoritas seperti Kurdi, Turkmen, Yazidi dan sekte lainnya. Sekarang berada di tangan ISIS. (hh/aby/voa-islam.com)