CASABLANCA (voa-islam.com) - Melihat kebiadaban dan kekejaman yang sangat dahsyat di Palestina, seorang pria muda memukuli seorang Rabi Maroko di ibukota Casablanca, yang menjadi pusat ekonomi negara Maroko, saat serangan udara Israel terhadap Gaza, ungkap surat kabar Maroko, hari Minggu, 13/7/2014.
Tel Quel mengatakan melalui situsnya bahwa serangan itu terjadi pada hari Jumat, saat Moshe Ohayon sedang berjalan menuju rumah Sinago di kota itu.
Para penyerang tak dikenal bertanya: "Apakah Anda Yahudi? Apa Tsahal (tentara Israel) melakukan terhadap saudara-saudara kita?", ujar Mingguan itu yang mengutip pernyataan rabbi. Ohayan mengatakan ia dipukul, dan jatuh ke ke tanah, kemudian dilempari sampai ia kehilangan kesadaran.
"Saya telah mengajukan keluhan dan sedang menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah," katanya. Menurut para rabbi yang dihubungi oleh AFP, Ohayon menderita tiga tulang rusuk patah.
Pihak berwenang Maroko tidak mengeluarkan komentar segera mengenai insiden tersebut, di mana insiden itu berlangsung aksi ribuan berjam-jam sebelum tempat demonstrasi yang diadakan di Casablanca dalam solidaritas dengan Palestina.
Rabat mengutuk serangan Israel, sebagai tindakan yang "tidak bisa dibenarkan dan tidak dapat diterima" terhadap Gaza. Pemenrintah Maroko, minta Israel menghentikan serangan rudal di wilayah Gaza, yang telah menelan korban 160 warga Palestina sejak Selasa.
Komunitas Yahudi Maroko hampir 300.000 jiwa, menurut statisik 1900-an, atau 10 persen dari populasi di negara Afrika Utara.
Tapi angka-angka ini menurun drastis dalam dekade terakhir ini sejak 1948 berdirinya negara Yahudi, dan kini hanya sekitar 5.000 orang Yahudi tetap. Maroko merupakan negara yang paling banyak Yahudi yang menetap di negara itu, dan menguasai jaringan ekonomi di negeri itu. (jj/aby/voa-islam.com)