JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Seorang dokter Norwegia di Jalur Gaza yang terkepung mengecam keras Israel karena menggunakan bom perangsang kanker terhadap warga sipil Palestina.
Dr Erik Fosse mengatakan kepada Press TV bahwa mayoritas pasien yang dirawat di Gaza adalah warga sipil yang terluka dalam serangan terhadap rumah-rumah mereka dan sekitar tiga puluh persen dari mereka adalah anak-anak.
Dense Inert Metal Explosive, yang dikenal sebagai DIME, adalah bahan peledak yang dikembangkan untuk meminimalkan kerusakan tambahan dalam peperangan.
Para ahli mengatakan bom ini memiliki radius ledakan yang relatif kecil tapi efektif dan diyakini memiliki efek biologis yang kuat pada orang-orang yang terkena pecahan peluru bom mikro tersebut.
Fosse, seorang kepala departemen di sebuah rumah sakit universitas di Oslo, juga mengatakan beberapa warga Palestina di kantong terkepung itu telah terluka oleh senjata jenis baru yang bahkan dokter dengan berbagai pengalaman sebelumnya di zona perang tidak mengenali senjata tersebut.
Israel juga menggunakan bom depleted uranium (bom yang dikembangkan dari limbah uranium hasil pelucutan bom nuklir) dan bom fosfor di wilayah terkepung tersebut selama serangan mereka sebelumnya.
Kritik ini datang ketika Israel terus menghujani Jalur Gaza dengan bom untuk hari keenam. Serangan udara Israel terbaru telah menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina di wilayah yang terkepung itu.
Sumber-sumber Palestina mengatakan jet tempur Israel telah menghantam hampir 200 target selama 24 jam terakhir.
Setidaknya 167 orang telah kehilangan nyawa dan lebih dari 1100 lainnya terluka di Gaza sejak Selasa ketika serangan Israel dimulai. (st/ptv)