AMERIKA (voa-islam.com) - Sebuah majalah online telah melaporkan bahwa Badan Keamanan Nasional (NSA) dan FBI diam-diam mengamati email dari lima tokoh Muslim-Amerika di bawah program pengawasan rahasia pemerintah AS yang ditujukan untuk ancaman keamanan nasional.
Sebuah artikel dari Intercept, tulisan oleh wartawan Glenn Greenwald, mengatakan pada Rabu (9/7) bahwa target termasuk pengacara, seorang agen politik partai Republik, seorang profesor universitas dan dua aktivis hak-hak sipil.
The Intercept mengatakan semua lima terduga membantah keterlibatan dalam terorisme atau spionase dan belum pernah melakukan kejahatan. Majalah ini mempertanyakan apakah pemerintah telah memperoleh izin legal untuk pengawasannya.
Akun tersebut mengatakan bahwa penyelidikan selama tiga bulan dengan menggunakan dokumen-dokumen rahasia yang diperoleh dari mantan analis sistem kontrak NSA Edward Snowden menunjukkan bahwa "sistem untuk otorisasi NSA dalam memata-matai warga AS".
Artikel tersebut juga mengatakan bahwa beberapa materi pelatihan pemerintah termasuk hinaan terhadap umat Islam, menurut laporan kantor berita AP. NSA dan pejabat Departemen Kehakiman membantah pada hari Rabu bahwa aktivis AS yang ditargetkan tersebut dimata-matai karena mengkritik pemerintah.
Meskipun tidak membahas kasus-kasus individu, kata para pejabat Amerika hanya menargetkan untuk email yang diduga jika ada kemungkinan penyebab. "Hal ini sepenuhnya salah, badan-badan intelijen AS tidak seharusnya melakukan pengawasan elektronik terhadap tokoh politik, agama atau aktivis semata-mata karena mereka tidak setuju dengan kebijakan publik atau mengkritik pemerintah, atau untuk melaksanakan hak konstitusional," kata Departemen Kehakiman dan NSA dalam sebuah pernyataan bersama. (Aljazeera/Aulia Rifada)