GAZA CITY (voa-islam.com) - Invasi militer Zionis-Israel ke Gaza, hanyalah bentuk pembantaian warga sipil, bukan ingin memerangi Hamas. Karena, hampir 90% dari korban yang tewas atau luka-luka Gaza oleh serangan Zionis-Israel adalah warga sipil, ujar petugas medis Eropa selama kunjungan ke rumah sakit Gaza, Sabtu, 2/8/2014.
Para dokter mengatakan dalam pertemuan yang diadakan di Media Center, Brussel, pada hari Kamis, mereka telah menilai atas kejahatan perang Zionis-Israel yang sedang berlangsung di Gaza, "Sampai 90% dari korban yang tewas dan luka adalah warga sipil Gaza, dan sebagian besar perempuan dan anak-anak."
"Rumah sakit, kendaraan, masjid, dan sekolah, di antara banyak tempat penampungan sipil lainnya dan kamp-kamp pengungsi, semuanya telah dihancurkan oleh serangan Zionis-Israel yang terus berlangsung di Gaza," ungkap delegasi medis Eropa.
"Katakan padaku, demi Tuhan, ini adalah bayi-bayi, apa ini teroris yang sebenarnya?", tukas Dokter Mads Gilbert Norwegia, relawan di rumah sakit al-Shifa di Gaza, bertanya-tanya saat ia mengambil gambar foto dari tubuh yang hancur dari ratusan bayi dibunuh oleh rudal Zionis-Israel.
"Saya belum pernah, sepanjang hidup saya, melihat sungai darah seperti ini," tambahnya.
"25 persen total korban yang tewas dan luka di Gaza merupakan anak-anak, dari jumlah korban yang mencaapai 2300," kata Gilbert, dan Gilbert mengatakan PBB, Obama, dan negara-negara Eropa bertanggung jawab atas genosida yang dilakukan oleh Perdana Menteri Zionis-Israel PM Benjamin Netanyahu.
Gilbert mengatakan, kepada Presiden Obama, 'Cobalah satu malam, digunakan merenungkan kondisi di Gaza. Betapa masih adakah rasa kemanusiaan dan hati nurani para pemimpin Gedung Putih, yang masih terus menyalahkan Hamas. *mashadi/mem/voa-islam.com