JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan pasukan Zionis Yahudi telah sebagian ditarik dari Jalur Gaza yang dilanda perang.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (2/8/2014), juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, bagaimanapun, mengatakan penarikan Israel tidak akan menciptakan "komitmen" apa pun bagi gerakan itu, menekankan bahwa gerakan perlawanan akan mengambil tindakan yang tepat.
Abu Zuhri juga menolak tuduhan bahwa Hamas bertanggung jawab atas runtuhnya gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada Jumat pagi, menuduh Zionis melanggar gencatan senjata.
Dia mengatakan baku tembak terjadi di dalam Jalur Gaza setelah pasukan Zionis Yahudi melanggar gencatan senjata dan memasuki wilayah itu, menambahkan bahwa Hamas menanggapi untuk membela diri.
Juru bicara Hamas itu menambahkan bahwa Zionis Yahudi mencoba menggunakan gencatan senjata untuk lebih menyusup ke Gaza dan bahwa para pejuang perlawanan hanya mencoba untuk mempertahankan tanah mereka.
Agresi Zionis Yahudi terhadap warga sipil di Jalur Gaza menunjukkan mereka telah kalah dalam perang melawan Palestina, Abu Zuhri menegaskan.
Dia menambahkan bahwa gencatan senjata abadi tergantung pada akhir agresi Zionis Yahudi terhadap Gaza dan pencabutan blokade terhadap Jalur Gaza.
Zionis Yahudi sendiri telah menderita kegagalan dan kerugian besar dalam perang di Gaza yang berlangsung sejak awal Juli lalu meski tidak mengakuinya secara resmi.
Sebelumnya pada Jum'at salah seorang menteri Zionis Yahudi mengatakan dalam sebuah wawancara TV mengatakan meski operasi militer besar-besaran Tel Aviv di Gaza, rezim belum mencapai tujuan apapun dan gagal untuk mencegah serangan rudal-rudal Palestina ke kedalaman wilayah-wilayah pendudukan.
Ia menyatakan shock atas besarnya kerugian yang telah ditimpakan gerakan perlawanan Hamas kepada Zionis Yahudi yang bahkan menyebabkan Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv berhenti sementara.
Pesawat-pesawat tempur Zionis telah menggempur berbagai tempat di Jalur Gaza sejak 8 Juli. Militer Zionis kemudian melanjutkan kebiadaban mereka melancarkan serangan darat terhadap tanah Palestina yang diblokade tersebut pada 17 Juli.
Jumlah korban tewas Palestina dalam serangan biadab Zionis Yahudi di Gaza kini telah mencapai hampir 1.700, dengan 9.000 orang terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak.
Tel Aviv menyebutkan korban tewas dari pihak Zionis selama 26 hari serangan sebanyak 66 orang, sedangkan sumber Hamas menempatkan angka lebih dari 150 jiwa. (st/ptv)