AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Dua aktor terkemuka Hollywood menghadapi reaksi serius dari eksekutif puncak industri film AS karena secara terbuka mengkritik kebiadaban Zionis Yahudi di Jalur Gaza yang terkepung.
Komitmen untuk menjauhkan dua aktor Spanyol pro-Palestina itu diyakini telah dibuat secara pribadi oleh segelintir eksekutif puncak Hollywood yang memang merupakan orang-orang Yahudi. Para aktor tersebut dilaporkan bisa menghadapi kehilangan pekerjaan setelah kritik mereka.
Orang aktris Spanyol Penelope Cruz dan suaminya Javier Bardem menulis surat terbuka di mana mereka menyebut pembunuhan warga Palestina oleh militer Zionis Yahudi sebagai sebuah "genosida."
Setiap kritik terhadap Zionis Israel di AS dianggap sebagai tindakan anti-Semitisme dan tidak ditoleransi, menyoroti kedalaman pengaruh lobi Zionis Yahudi terhadap media dan pemerintah Amerika.
Bagaimanapun ada peningkatan jumlah seniman dan selebriti yang mengkritik Zionis Israel atas pembantaian warga Palestina di Jalur Gaza.
Pasangan Spanyol tersebut adalah di antara 100 profesional film yang menandatangani surat terbuka warga Spanyol pada bulan Juli yang menyerukan Uni Eropa untuk mengakhiri operasi militer Zionis Israel di Gaza. Surat itu mendesak para pemimpin Barat untuk "mengutuk pemboman darat, laut dan udara terhadap penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza."
Selain surat terbuka tersebut, Bardem menulis sebuah surat terbuka di surat kabar El Diario Spanyol.
"Dalam kengerian yang terjadi di Gaza saat ini tidak ada tempat untuk jarak atau netralitas. Ini adalah sebuah perang pemusnahan yang dilancarkan terhadap wilayah jajahan dan untuk orang-orang yang dianggap tidak berarti, terkurung dalam wilayah minimum, tanpa air, dan di mana rumah sakit, ambulans, dan anak-anak adalah target dan diduga teroris. Sulit untuk difahami dan mustahil untuk dibenarkan. Dan itu memalukan bahwa negara-negara Barat mengizinkan (terjadinya) genosida tersebut, "tulisnya.
Agresi militer Israel terhadap Gaza, yang dimulai pada tanggal 8 Juli, telah merenggut nyawa lebih dari 1.918 warga Palestina, termasuk lebih dari 400 anak-anak, dan melukai sekitar 10.000 orang lain. PBB mengatakan lebih dari 80 persen darimkorban tewas di Gaza adalah warga sipil.
Selain rumah-rumah, penampungan PBB, sekolah dan rumah sakit juga telah sering menjadi sasaran dalam bombardir biadab dan serampangan militer Zionis Yahudi. (st/ptv)