KOTA GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Sehari setelah kematian para komandan senior mereka, kelompok perlawanan Palestina, Hamas mengeksekusi mati delapan belas orang warga yang dicurigai sebagai mata-mata Zionis Yahudi di Gaza.
Seorang saksi mata dan media Hamas mengatakan, orang-orang bersenjata telah menembak mati 7 orang mata-mata yang bekerja untuk Zionis Yahudi di Kota Gaza setelah para jamaah menyelesaikan shalat Jum'at.
Eksekusi publik yang terjadi untuk pertama kalinya sejak tahun 1990 itu bertempat di dekat Masjid Al-Omari di pusat kota Gaza, menandakan sebuah peringatan keras bagi orang-orang yang coba-coba untuk berkolaborasi dengan Israel.
Saksi mata, Ayman Sharif, 42, mengatakan bahwa regu tembak membariskan tujuh orang di sisi sebuah jalan sebelum melepaskan tembakan ke arah mereka.
Sharif mengutip seorang eksekutor bersenjata yang mengatakan ketujuh orang itu "telah menjual jiwanya kepada musuh dengan harga yang murah dan telah menyebabkan pembunuhan dan kehancuran (di Gaza)."
Sebelumnya pada Jum'at pagi, sebelas orang yang bekerja sebagai mata-mata Zionis Yahudi dieksekusi regu tembak kelompok Hamas di markas pusat kepolisian Kota Gaza, menurut situs Al Rai yang dijalankan Hamas.
Hamas mengatakan mereka tidak akan mepublikasi nama dari para mata-mata yang telah dieksekusi karena mereka ingin menjaga nama bagi keluarga mereka. Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa diantara mata-mata yang dieksekusi pada hari Jum'at (22/8/201) itu dua diantaranya adalah wanita.
Tindakan keras terhadap yang dicurigai sebagai mata-mata Zionis tersebut setelah terjadi pembunuhan tiga komandan militer paling senior Hamas dalam serangan udara Israel Kamis. Serangan itu diperkirakan telah terjadi berkat informasi intelijen yang akurat tentang keberadaan para komandan tersebut.
Awal pekan ini, serangan lain membunuh istri dan dua anak dari Mohammed Deif, pemimpin bayangan sayap militer Hamas. Nasib Deif sendiri masih belum jelas, meski dikatakan bahwa dia selamat dan hanya menderita luka.
Dalam menentukan keberadaan para komandan Hamas, Zionis Yahudi kemungkinan mengandalkan informan lokal sampai tingkat tertentu. Zionis telah mempertahankan jaringan mata-mata mereka di Gaza meskipun penarikan mereka dari wilayah terkepung tersebut pada tahun 2005, dimana mereka menggunakan pemerasan atau iming-iming izin keluar untuk mendapatkan kerjasama dengan warga lokal. (st/tds)