View Full Version
Senin, 25 Aug 2014

Rezim Komunis Cina Mengekskusi Delapan Muslim Uighur

XINJIANG (voa-islam.com) - Rezim komunis China telah mengeksekusi delapan Muslim Xinjiang yang (Turkestan Timur), termasuk tiga yang mendidalangi sabotase yang dramatis di Lapangan Tiananmen pada tahun 2013, kata media pemerintah, Sabtu, 23/8/2014. 

Xinjiang adalah wilayah Muslim Uighur yang merupakan keturunan Turki, dan rezim komunis Cina telah tindakan ekskusi terhadap delapan Muslim itu, sebagai langkah memerangi kaum "separatis", yang berusaha mendirikan sebuah negara merdeka yang disebut Turkestan Timur.

Kelompok Uighur dan aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan represif pemerintah China di Xinjiang telah memicu kerusuhan. Tiga kelompok dieksekusi yang dituduh "mendalangi" serangan Oktober 2013, dan serangan di jantung ibukota Cina, ujar kantor berita resmi Xinhua mengatakan Sabtu malam.

Lima orang tewas dan 40 luka-luka dalam insiden itu, ketika sebuah mobil menabrak kerumunan di alun-alun dan terbakar.  Eksekusi lain, dilakukan dalam beberapa hari terakhir, dan hukuman untuk pelaku kejahatan yang dituduh mendirikan gerakan "teroris" terlarang, dan  membuat bahan peledak untuk menyerang petugas polisi dan membunuh pejabat pemerintah, kata Xinhua.

Kongres Uighur Dunia, merupakan kelompok terbesar Uighur dipengasinan, mengatakan tindakan yang dilakukan pemerintah China melakukan dieksekusi akan membayar harga yang berat, tanpa menyelesaikan  akar penyebab masalah nya, tegasnya.

Sebuah laporan oleh China Central Television (CCTV) menunjukkan gambar polisi menuju pengadilan, dan mempertanyakan, individu-individu yang telah dieksekusi. Hal ini juga menunjukkan rekaman serangan Tiananmen, dengan mobil yang dikemudikan ke alun-alun.

Beberapa orang dieksekusi disalahkan karena melakukan serangan di Xinjiang seperti yang terjadi di Aksu, kota Kashgar dan kota Hotan, Xinhua menambahkan. Cina telah menindak Muslim Uighur setelah serangkaian serangan di Xinjiang, dan mengeksekusi 13 orang pada bulan Juni.

Ratusan orang telah tewas dalam kekerasan di wilayah tersebut selama dua tahun terakhir, dan puluhan dipenjara pada bulan lalu, beberapa di sentencings umum massal mengingatkan aksi unjuk rasa era revolusioner China.

Bulan ini, sebuah pengadilan di Xinjiang menghukum 25 orang dan memasukkan ke penjara, karena pelanggaran yang berkaitan dengan teror. Dalam tindakan keras itu, pemerintah juga memperketat keamanan di angkutan umum, menuntut bahwa penumpang bus menunjukkan identifikasi untuk bepergian. jj/wb/voa-islam.com


latestnews

View Full Version