View Full Version
Selasa, 26 Aug 2014

Militer Ukraina Tangkap 10 Tentara Rusia di Wilayah Bergolak Donetsk

KIEV, UKRAINA (voa-islam.com) - Meski berkali-kali membantah, keterlibatan Rusia dalam konflik di Ukraina semakin lama semakin terkuak, hal ini dibuktikan dengan ditangkapnya beberapa anggota tentara mereka di wilayah bergolak Donetsk oleh militer Ukraina.

Pemerintah Ukraina mengatakan angkatan bersenjatanya telah menangkap 10 pasukan terjun payung Rusia di tanah Ukraina dekat kota timur Donetsk yang bergolak di tengah meningkatnya ketegangan antara Kiev dan Moskow.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin (25/8/2014), dinas keamanan Ukraina (UBS) mengatakan tentara dari divisi udara 98 yang berbasis di Rusia tengah ditangkap oleh pasukan Ukraina dekat desa Dzerkalne, terletak sebelah tenggara dari Donetsk.

Pernyataan UBS menambahkan bahwa penyidik ​​telah meluncurkan investigasi atas apa yang disebutnya "perlintasan perbatasan secara ilegal oleh warga bersenjata Rusia" yang ditangkap pada hari Senin.

Laporan itu muncul menjelang kemungkinan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekannya dari Ukraina, Petro Poroshenko, di ibukota Belarus, Minsk, Selasa.

Sebelumnya pada hari itu, militer Ukraina mengklaim telah menghentikan sejumlah tank dan kendaraan pengangkut lapis baja yang mengibarkan bendera pasukan pro-Moskow dari Rusia menuju kota pelabuhan Mariupol.

Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menolak klaim tersebut, mengatakan, "Ada lebih dari cukup informasi keliru tentang invasi kita. Tidak diragukan lagi beberapa surat kabar asing akan mencetak 'berita' itu besok. "

Daerah di Ukraina timur yang terutama berbahasa Rusia telah menjadi tempat bentrokan mematikan antara pasukan pro-Moskow dan tentara Ukraina sejak Kiev melancarkan operasi militer untuk menahan protes pro-Rusia pada pertengahan April.

Kiev menuduh Rusia ikut campur dengan konflik mematikan di timur Ukraina. Namun, Moskow telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Gejolak di Ukraina timur sejauh ini telah menelan korban jiwa lebih dari 2.000 orang, menurut Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR).

PBB mengatakan lebih dari 300.000 orang lain juga telah meninggalkan  rumah mereka karena bentrokan intens di Ukraina bergolak timur. (st/ptv)


latestnews

View Full Version