PALESTINA (voa-islam.com) - Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal telah secara tegas menolak setiap upaya untuk melucuti senjata gerakan perlawanan Palestina.
"Senjata perlawanan adalah suci dan kami tidak akan menerima itu akan menjadi agenda" dalam pembicaraan masa depan dengan rezim Tel Aviv, Meshaal mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis (28/8/2014).
"Masalah tersebut bukan untuk negosiasi. Tidak ada yang bisa melucuti Hamas dan perlawanannya," dia menambahkan.
Pejabat senior Hamas itu lebih lanjut mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina atas "kemenangan" mereka dalam melawan serangan rezim Zionis Yahudi di Jalur Gaza yang terkepung, mengatakan, "Orang-orang Gaza telah menjadi simbol ketabahan dan contoh terhormat untuk seluruh dunia. Semua warga Palestina di Gaza dan orang-orang bebas di dunia adalah mitra dalam kemenangan ini. "
Meshaal juga memuji gerakan perlawanan Palestina karena kemenangan yang dari perang melawan agresi Zionis, mengatakan bahwa 50 hari serangan berdarah telah "membuktikan bahwa gerakan perlawanan tidak dapat diblokade."
Pada hari Selasa, kelompok-kelompok perlawanan Palestina dan pejabat Zionis Yahudi mencapai kesepakatan atas gencatan senjata permanen untuk perang Israel di Jalur Gaza yang diblokade. Gencatan senjata menetapkan kemudahan blokade tujuh tahun Israel serta penyediaan jaminan bahwa tuntutan Palestina akan terpenuhi.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan kesepakatan itu menandai kemenangan.
"Hari ini kita mendeklarasikan kemenangan perlawanan, hari ini kita mendeklarasikan kemenangan Gaza," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
Zionis Israel meluncurkan kampanye militer udara terhadap Gaza pada awal Juli dan kemudian memperluas operasinya dengan invasi darat.
Setidaknya 2.140 warga Palestina, termasuk sekitar 570 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza. Sekitar 11.000 lainnya luka-luka.
Tel Aviv mengklaim hanya 69 warga Israel tewas dalam konflik tersebut, tetapi Hamas menempatkan angka lebih dari 150 jiwa. (st/ptv)