View Full Version
Selasa, 02 Sep 2014

Popularitas Hamas Meroket Setelah Perang Melawan Zionis Yahudi di Gaza

YERUSALEM, TEPI BARAT (voa-islam.com) - Popularitas Hamas di kalangan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza telah melonjak secara signifikan setelah perang 50 hari dengan Zionis Yahudi, menurut sebuah jajak pendapat yang dirilis Selasa (2/9/2014).

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Palestinian Center for Policy and Survey Research dan dipimpin oleh ahli jajak pendapat terkemuka Palestina, Khalil Shikaki, menunjukkan bahwa 61 persen warga Palestina akan memilih Ismail Haniyeh, perdana menteri Hamas di Gaza, sebagai presiden jika pemilihan presiden Palestina diadakan hari ini.

Hanya 32 persen akan memilih Presiden saat ini Mahmoud Abbas, saingan Hamas, survei menyatakan.

Dukungan untuk Haniyeh menandai peningkatan mencolok dibanding sebuah jajak pendapat pada bulan Juni, yang dilakukan oleh ahli jajak pendapat yang sama, yang menemukan hanya 41 persen warga Palestina mendukung tokoh Hamas tersebut. Pada saat itu, Abbas mendapat dukungan 53 persen.

Jajak pendapat juga menunjukkan mayoritas rakyat Palestina - 72 persen - mendukung penerapan pendekatan militer Hamas di Tepi Barat.

Pusat penelitian tersebut mengatakan itu adalah pertama kalinya dalam delapan tahun bahwa mayoritas rakyat Palestina telah menyuarakan dukungan semacam itu untuk pemimpin Hamas. Tapi, katanya, popularitas Hamas mungkin jatuh dalam beberapa bulan mendatang, sebagaimana itu terjadi setelah konflik Hamas Israel- sebelumnya.

Polling itu dimulai pada hari terakhir perang, pada 26 Agustus, dan berlanjut selama empat hari pertama gencatan senjata, kata pusat penelitian.

Jajak pendapat itu mengatakan 79 persen responden percaya Hamas memenangkan perang, dan 86 persen mendukung serangan roket baru terhadap Israel jika blokade terhadap Gaza, salah satu tuntutan utama Hamas, tidak dicabut.

Meski demikian 25 persen mengatakan kelompok bersenjata di Jalur Gaza itu harus menyerahkan senjata mereka setelah blokade berakhir dan pemilihan umum dilaksanakan. (st/tds)


latestnews

View Full Version