Pemerintah Sudan memerintahkan menutup Pusat Kebudayaan Iran dan memerintahkan para diplomat di pusat kebudayaan itu untuk pulang dalam waktu tiga hari, Selasa, 2/9/2014.
Pernyataan juru bicara Kementrian Luar Negeri Sudan, Youssef al-Korfofani, menyebut pusat kebudayaan itu sudah menjadi ancaman bagi intelektualitas dan keamanan masyarakat.
Dia juga menambahkan para diplomat Iran di ibukota Khartoum sudah mendapat informasi tentang keputusan itu, setelah pemerintah mengamati dengan seksama kegiatan di pusat kebudayaan Iran di Khartoum dan cabang-cabangnya.
Para wartawan melaporkan Sudan cemas propaganda ajaran Syiah di negara yang didominasi umat Sunni. Selama beberapa tahun belakangan, Iran berhasil mempertahankan hubungan dengan pemerintah Sudan yang beraliran Sunni, termasuk kerja sama militer.
Sudah tidak ingin berlama-lama mempertahankan hubungan dengan Iran, karena ini akan menjadi bahaya yang mengancam negara yang sekarang memiliki posisi strategis di Afrika, dan menghadapi ancaman konflik di kawasan Sudan selatan, yang dapat menimbulkan instabilitas di negara itu. [afgh/wb/voa-islam.com]