Peshawar (voa-islam.com) - Mujahidin yang menguasai beberapa distrik di provinsi Barat Daya, Tehrik-e-Taliban Pakistan Jamaat ul Ahrar (TTP Jamaat ul Ahrar) membantah klaim pemerintah sekuler Pakistan yang menyebut 910 mujahidin telah tewas dalam operasi Zarb-e-Azab.
Operasi Zarb-e-Azab adalah operasi besar-besaran yang digelar oleh pemerintah sekuler Pakistan dibantu serangan udara Amerika Serikat selama 3 bulan sejak 15 Juni 2014.
"Departemen Humas tentara telah menyatakan dalam siaran pers bahwa tentara telah menewaskan 910 mujahidin dalam operasi Zarb-Azab. Setelah peluncuran operasi Zarb-e-Azab mereka mengklaim bahwa mereka telah membunuh sejumlah besar mujahidin, namun ini hanya klaim sepihak." kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara resmi TTP Jamaah ul Ahrar dalam press rilis yang diterima redaksi, Rabu (3/9/2014)
"Media juga menyajikan satu klaim sepihak tersebut sebelum orang melihat ke sumber-sumber independen." tambahnya.
"Faktanya adalah bahwa dalam perang ini hanya 25 sampai 30 dari sahabat kami telah memeluk kesyahidan; di sisi lain selama pemboman (oleh militer Pakistan) lebih dari 5 lusin warga sipil telah memeluk kesyahidan." terangnya.
"Perlu disebutkan bahwa sebelum operasi dimulai Mujahidin telah memindahkan pabrik bom dan pusat pelatihan ke tempat yang aman. Itulah mengapa klaim besar media tidak lain hanyalah kebohongan semata." katanya membantah klaim pemerintah yang menemukan pabrik bom mujahidin dan pusat pelatihan.
"Perlu disebutkan bahwa sebelum operasi dimulai Mujahidin telah memindahkan pabrik bom dan pusat pelatihan ke tempat yang aman. Itulah mengapa klaim besar media tidak lain hanyalah kebohongan semata."
"Kami menginformasikan kepada kaum Muslim agar mereka tidak percaya desas-desus tak berdasar dan kebohongan." serunya.
"Tentara Pakistan ingin memenangkan perang ini menggunakan media. Kebenaran tidak bisa diubah dengan perkataan dusta." tutupnya
"Tentara Pakistan ingin memenangkan perang ini menggunakan media. Kebenaran tidak bisa diubah dengan berbohong." tutupnya
Sementara itu Asadullah Khorasani, anggota departemen media TTP Jamaat ul Ahrar menyatakan bahwa klaim pemerintah menunjukkan kebohongannya ketika mereka tidak bisa menunjukkan satupun jasad mujahidin di media TV.
"Media mengatakan mereka (pemerintah Pakistan) telah membunuh 910 militan tetapi mereka gagal untuk menunjukkan satu jasad di TV. Mereka menyebar kebohongan besar tersebut hanya untuk membuat diri mereka dan tentara mereka bangga." terangnya. (aj/en/ak)