SANAA, YAMAN (voa-islam.com) - Bentrokan antara pemberontak Syi'ah Houthi dan suku Muslim Sunni di provinsi Al-Jawf Yaman utara telah menewaskan 40 orang selama dua hari, pejabat keamanan lokal dan pemimpin suku mengatakan Sabtu (6/9/2014).
Pertempuran berlangsung di provinsi al-Jawf, di mana pemberontak Syi'ah Houthi memerangi suku Sunni yang didukung oleh unit tentara dan bersekutu dengan Partai Islah Ikhwanul Muslimin.
Para pejabat mengatakan 18 dari Houthi tewas dan 22 orang dari suku Sunni gugur dalam pertempuran tersebut sementara puluhan lainnya di kedua belah pihak terluka.
Suku Sunni telah berhasil mengendalikan posisi Houthi sekitar 175 kilometer timur ibukota Sanaa, para pejabat menambahkan, berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada wartawan.
Para pemberontak Syi'ah Houthi telah berkemah selama hampir tiga pekan di ibukota dekat instalasi-instalasi penting, menyerukan penghapusan pemerintah dan pengembalian subsidi BBM.
Dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan antara pemerintah dan pemberontak Si'ah yHouthi,, Yaman Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi diberhentikan Kabinet pada Selasa dan mengatakan ia akan menunjuk perdana menteri baru dalam waktu sepekan.
Bagaimanapun, langkah ini tidak menghentikan eskalasi pemberontak Syi'ah Houthi. Demonstrasi berlanjut pada Rabu dan pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama.
Syi'ah Houhti telah melakukan pemberontakan enam tahun di utara melawan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang resmi berakhir pada tahun 2010. Setelah penggulingan Saleh, mereka berusaha memperluas cengkraman mereka di kota-kota utara dengan memerangi suku Sunni di beberapa kota-kota setempat, menuduh suku Sunni mengubah teritori mereka menjadi inkubator ekstremisme.
Sementara itu pada hari Sabtu, Hadi meminta Iran, yang telah sebelumnya dituduh mendukung pemberontak Syi'ah Houthi, menggunakan "logika dan kebijaksanaan" ketika berhadapan dengan orang-orang Yaman, kantor berita resmi Sabaa melaporkan. (st/AP)