DOHA, QATAR (voaa-islam.com) - Pemerintah Qatar mengatakan negara itu membantu untuk menjamin pembebasan 45 tentara penjaga perdamaian PBB asal Fiji yang diculik oleh afiliasi Al-Qaidah di Suriah di Dataran Tinggi Golan bulan lalu.
"Upaya Negara Qatar menyebabkan keberhasilan pembebasan tentara Fiji ... yang telah ditahan selama dua pekan," kata emirat Teluk dalam sebuah pernyataan Kamis (11/9/2014) malam.
PBB mengumumkan hari yang sama pembebasan dari 45 penjaga perdamaian bagian dari UNDOF yang mengawasi kesepakatan gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah di Golan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik pembebasan mereka, dengan seorang juru bicara mengatakan ia menghargai "upaya semua pihak untuk membebaskan mereka secara aman."
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan "mediasi dilakukan atas permintaan pemerintah Fiji."
Para penjaga perdamaian Fiji diserahkan kepada rekan-rekan mereka asal Filipina di persimpangan Qunaitra antara Suriah dan sisi Golan yang dikontrol Zionis Israe, katanya.
Pernyataan itu mengucapkan terima kasih kepada "pihak-pihak tertentu yang memberikan kontribusi bagi keberhasilan" mediasi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Seorang juru bicara PBB mengklaim sebelumnya bahwa para penculik tidak membuat tuntutan untuk membebaskan mereka, "dan tidak ada konsesi."
Qatar mengatakan telah bertindak atas dasar "kemanusiaan", dan tidak ragu-ragu untuk memobilisasi "segala cara" dan saluran diplomatik untuk menyelamatkan nyawa. "
Negara kaya gas itu juga memainkan peran dalam pembebasan sandera Amerika Peter Theo Curtis bulan lalu, yang dibebaskan di Dataran Tinggi Golan setelah ditahan oleh mujahidin selama 22 bulan.
Amerika mengatakan pihaknya tidak mengeluarkan uang tebusan untuk pembebasan Curtis. Beberapa Laporan justru menyebutkan bahwa Qatar yang membayarkan uang kompensasi tersebut.
Sejak munculnya Qatar dalam arena politik regional dan internasional di akhir 1990-an, sekutu AS telah secara rutin dituduh mendukung atau membiayai gerakan perjuangan oposisi bersenjata, baik secara langsung atau tidak langsung, khususnya di Suriah. (st/AFP)
DOHA, QATAR (voaa-islam.com) - Pemerintah Qatar mengatakan negara itu membantu untuk menjamin pembebasan 45 tentara penjaga perdamaian PBB asal Fiji yang diculik oleh afiliasi Al-Qaidah di Suriah di Dataran Tinggi Golan bulan lalu.
"Upaya Negara Qatar menyebabkan keberhasilan DOHA: Pemerintah Qatar mengatakan itu membantu untuk menjamin pembebasan 45 tentara penjaga perdamaian Fiji diculik oleh Al-Qaeda pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan bulan lalu.
"Upaya Negara Qatar menyebabkan keberhasilan pembebasan tentara Fiji ... yang telah ditahan selama dua pekan," kata emirat Teluk dalam sebuah pernyataan Kamis (11/9/2014) malam.
PBB mengumumkan hari yang sama pembebasan dari 45 penjaga perdamaian bagian dari UNDOF yang mengawasi kesepakatan gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah di Golan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik pembebasan mereka, dengan seorang juru bicara mengatakan ia menghargai "upaya semua pihak untuk membebaskan mereka secara aman."
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan "mediasi dilakukan atas permintaan pemerintah Fiji."
Para penjaga perdamaian Fiji diserahkan kepada rekan-rekan mereka asal Filipina di persimpangan Qunaitra antara Suriah dan sisi Golan yang dikontrol Zionis Israe, katanya.
Pernyataan itu mengucapkan terima kasih kepada "pihak-pihak tertentu yang memberikan kontribusi bagi keberhasilan" mediasi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Seorang juru bicara PBB mengklaim sebelumnya bahwa para penculik tidak membuat tuntutan untuk membebaskan mereka, "dan tidak ada konsesi."
Qatar mengatakan telah bertindak atas dasar "kemanusiaan", dan tidak ragu-ragu untuk memobilisasi "segala cara" dan saluran diplomatik untuk menyelamatkan nyawa. "
Negara kaya gas itu juga memainkan peran dalam pembebasan sandera Amerika Peter Theo Curtis bulan lalu, yang dibebaskan di Dataran Tinggi Golan setelah ditahan oleh mujahidin selama 22 bulan.
Amerika mengatakan pihaknya tidak mengeluarkan uang tebusan untuk pembebasan Curtis. Beberapa Laporan justru menyebutkan bahwa Qatar yang membayarkan uang kompensasi tersebut.
Sejak munculnya Qatar dalam arena politik regional dan internasional di akhir 1990-an, sekutu AS telah secara rutin dituduh mendukung atau membiayai gerakan perjuangan oposisi bersenjata, baik secara langsung atau tidak langsung, khususnya di Suriah. (st/AFP)