JERMAN (voa-islam.com) - Jerman hari Jum'at (12/9/2014) secara resmi mengumumkan larangan Islamic State (IS), mengatakan negara itu bertujuan untuk mencegah mujahidin melakukan perekrutan di Jerman, terutama melalui internet, atau menggunakan pejuang mereka yang kembali ke Eropa untuk melakukan serangan.
Bertepatan dengan peluncuran kampanye AS yang luas terhadap mujahidin IS, yang dapat mencakup serangan udara di Suriah serta Irak, Jerman memperkenalkan sebuah larangan langsung yang membuat semua propaganda, simbol dan kegiatan Islamic State sebagai ilegal, laman berita , World Buletin melaporkan Jum'at.
Langkah ini juga akan melarang pemberian donasi kepada kelompok itu, melakukan pertemuan dan mendistribusikan propaganda. Aset Islamic State di Jerman juga akan disita dan pihak berwenang mengkaji apakah menuntut pendukung kelompok tersebut di negara itu.
Larangan itu, bagaimanapun, tidak berarti IS telah dilarang sebagai organisasi teroris asing ketika putusan pengadilan diperlukan untuk melakukan itu.
Untuk membantu mengatasi kemajuan militer IS di Irak, Kanselir Angela Merkel telah merusak kebijakan pasca perang Jerman yang tidak mengirim senjata ke zona perang dan telah mulai mengirimkan senjata dan peralatan untuk Kurdi Irak memerangi IS.
"Organisasi teroris ISIL (akronim lain dari Islamic State) adalah juga ancaman bagi keamanan publik di Jerman," kata Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere, memperkirakan bahwa lebih dari 400 orang Jerman telah bergabung dengan IS di Irak dan Suriah dan sekitar 40 telah gugur.
Lebih dari 100 kembali di Jerman termasuk "beberapa dengan pengalaman tempur yang telah belajar untuk membenci", katanya.
"Kami tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi bisa jadi mereka akan melakukan serangan," kata De Maiziere, mengutip kasus warga Prancis yang kembali dari Suriah yang ditangkap sehubungan dengan serangan terhadap sebuah museum Yahudi di Belgia pada Mei lalu.
Islamic State menjalankan kampanye perekrutan agresif berbahasa Jerman di media sosial "untuk mendapatkan wanita dan pria muda untuk berjihad dan melawan dan memmbunuh", kata sang menteri.
Tapi layanan keamanan saja tidak dapat menghentikan radikalisasi pemuda Muslim, de Maiziere mengatakan, mendesak "orang tua, saudara, tetangga dan teman-teman" untuk membantu. (an/wb)