AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan mayoritas orang Amerika tidak yakin bahwa pemerintah Presiden Barack Obama akan berhasil dalam kampanye militernya terhadap mujahidin Islamic State (IS) di Suriah dan Irak.
Enam puluh delapan persen dari mereka yang berpartisipasi dalam jajak pendapat NBC News / Wall Street Journal / Annenberg menunjukkan bahwa mereka memiliki "sangat sedikit" atau "hanya beberapa" keyakinan bahwa Gedung Putih akan mampu menurunkan atau menghilangkan ancaman Islamic State yang menguasai sepertiga wilayah Irak dan Suriah tersebut.
Jajak pendapat ini dilakukan ketika pemerintahan Obama mengumumkan rencananya untuk melawan IS termasuk mempersenjatai dan melatih pejuang oposisi moderat Suriah untuk menghadapi IS.
Hanya 28 persen dari peserta memiliki "banyak" atau "sedikit lebih" keyakinan bahwa kampanye militer yang dipimpin oleh AS terhadap IS akan mencapai tujuannya.
Survei tersebut juga menemukan bahwa hanya 38 persen orang yang berpikir kebijakan luar negeri negara itu menuju ke arah yang benar.
Hal ini sementara, menurut penelitian, 62 persen dari pemilih mengatakan Gedung Putih harus mengambil tindakan terhadap IS yang telah membuat ancaman bagi Barat.
"Intinya: Presiden telah membuat kasusnya kepada publik Amerika, dan seperti presiden lain yang menghadapi masalah perang dan damai, dukungan biasanya menyusul," kata Peter Hart, yang membantu melakukan survei.
Pada hari Kamis (11/09/14) Barrack Obama memaparkan rencana strategisnya dalam rangka memerangi Islamic State. Ia mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa ia akan menghajar personel-personel Islamic State dan tidak akan membiarkan satu tempat aman pun buat mereka.
“Saya tidak akan ragu untuk bertindak melawan Islamic State di Suriah, begitu juga dengan Irak” tutur Obama. Presiden AS itu memaparkan strateginya di Gedung Putih setelah dua minggu kritikan yang menghantam dirinya atas tuduhan pemerintahnya tidak memiliki strategi untuk menghadapi Islamic State di Suriah.
“Target kami jelas, kami akan lemahkan dan hancurkan Islamic State melalui strategi komperhensif untuk menghadapi terorisme” jelas Obama sebagaimana yang dilaporkan oleh Al Arabiyya bahwa Obama tidak akan membiarkan berdirinya khilafah di Suriah dan Irak. (st/dbs)