WASHINGTON (voa-islam.com) - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia akibat krisis Krimera di Ukraina semakin sengit. Dua Jet militer Rusia dikabarkan telah memasuki wilayah udara Amerika Serikat dan Kanada, Rabu (17/9/2014).
Dua jet tempur Rusia tersebut memasuki satu "zona identifikasi pertahanan udara" Amerika Seriat dua hari lalu, dan dicegat oleh jet-jet F-22 dekat Alaska, kata para perwira militer, Jumat (19/9/2014).
Insiden Rabu itu diikuti dengan insiden kedua Kamis (18/9/2014) melibatkan dua pembom jarak jauh Rusia, yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara Kanada (ADIZ) dan dicegat oleh dua jet F-18 Kanada, kata para perwira.
Dalam kedua kasus itu pesawat Rusia meninggalkan daerah tersebut tanpa penembakan.
Pesawat-pesawat tempur Rusia "tidak pernah memasuki wilayah udara kedaulatan Amerika Serikat" atau wilayah udara Kanada, kata Mayor Jamie Humphries, juru bicara Komando Petahanan Udara Amerika Utara.
Dalam insiden Rabu dekat Alaska, pesawat-pesawt tempur Rusia disertai dengan dua pesawat tangki pengisi bahan bakar dan dua pembom jarak jauh, katanya.
Untuk mengamankan satu wilayah udara negara, zona-zona identifikasi pertahanan udara diperlus wilayahnya dan ditetapkan satu zona penyangga untuk memberikan pemerintah (AS) lebih banyak waktu menanggapi kemungkinan pesawat musuh. Tetapi zona-zona itu tidak berada di bawah perjanjian-perjanjian internasional dan tidak diatur dalam hukum internasional.
Penerbangan pesawat-pesawat Rusia itu bertepatan dengan kunjungan Presiden Ukraina Petro Poroshenko ke Washington. Petro Poroshenko mengucapkan pidato Kamis (18/9/2014) dalam sidang gabungan Kongres AS, mengecam intervensi Rusia di negaranya,
Tetapi juru bicara Pentagon Laksamama Muda John Kirby mengklaim tidak ada indikasi adanya hubungan antara kunjungan Poroshenko ke Washington dengan insiden-inden udara itu.
"Kami telah menghadapi insiden-insiden seperti ini sebelumnya. Kami menanganinya dengan sangat, sangat serius. Dan kami secara rutin mencegat mereka," kata Kirby kepada stasiun televisi CNN.
"Kami akan memberitahu kepada Rusia seperti yang selalu kami lakukan dan tentu akan mendiskusikan kecemasan-kecemasan kami dengan mereka pada waktu yang tepat dan dalam tempat yang cocok." katanya.
Tidak jelas apakah pesawat Rusia tersebut berada di daerah itu sedang melakukan pelatihan yang diumumkan Moskow di wilayah paling timur, termasuk pelatihan angkatan lepas pantai Kamchatka.
"Pelatihan Vostok-2014 dimulai Jumat dan menurut rencana akan berlangsung sampai 25 September dan melibatkan 100.000 tentara dan 120 pesawat," kata kementerian pertahanan Rusia.
Pada insiden Rabu dekat Alaska, pesawat Rusia itu membelok ke zona pertahanan udara AS sekitar pukul 01.00 waktu setempat (puku; 09.00 WIB). Pada insiden Kamis dekat Kanada, pesawat-pesawat pembom Rusia terbang memasuki wilayah udara negara itu sekitar pukul 01.30 waktu setempat (pukul 15.30 WIB). (aj/dbs)