TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Para pejabat Zionis Yahudi telah memutuskan untuk menaikkan anggaran militer rezim Tel Aviv pada tahun 2015 sebesar 10 persen setelah perang Israel baru-baru terhadap Jalur Gaza yang terkepung.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan melalui pernyataan hari Rabu (24/9/2014) bahwa pendanaan militer rezim tahun 2015 akan meningkat sebesar 10 persen menjadi $ 15,5 miliar.
Pernyataan itu menambahkan bahwa setelah pembicaraan untuk mencegah krisis fiskal dalam koalisi yang berkuasa, rezim yang disponsori AS itu juga akan menutupi sebagian besar biaya serangan Gaza yang menewaskan lebih dari 2.000 orang Palestina dan lebih dari 10.000 lainnya terluka.
Setelah agresi militer besar-besaran Zionis terhadap daerah kantong Palestina yang berpenduduk padat, kepala militer Israel Moshe Ya'alon telah membuat tuntutan anggaran untuk menutupi kerugian rezim serta operasi di masa depan.
"Lihat apa yang kami lakukan di Gaza. Pada awal operasi, ada 10.000 roket. Hari ini, itu tinggal seperlima. Kami ... menyerang lebih dari 6.000 sasaran, lebih dari 5.000 melalui udara dan sekitar 900 oleh darat dan laut. Dalam rangka untuk menyerang target tersebut di perkotaan, lingkungan yang mempunyai banyak gedung, Anda perlu intelijen yang presisi dan ribuan persenjataan presisi tingkat tingg. yang semuanya membutuhkan uang, "kata Ya'alone.
"Lima puluh hari pertempuran merupakan hal yang mahal," Menteri Keuangan rezim Israel Yair Lapid lebih lanjut menyatakan, seraya mengatakan bahwa pasukan Israel "harus diperlengkapi." (st/ptv)