BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Serangan udara pimpinan AS menghantam lumbung gandum dan target lainnya di wilayah yang dikendalikan Islamic State di utara dan timur Suriah semalam, membunuh warga sipil dan melukai militan, sebuah kelompok aktivis mengatakan hari Senin (29/9/2014).
Pesawat-pesawat tempur koalisi AS telah salah mengira bahwa pabrik dan area penyimpanan gandum di kota Manbij Suriah utara sebagai markas Islamic State (IS), kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris.
Serangan di Manbij tampaknya hanya membunuh warga sipil, bukan mujahidin, kata Rami Abdulrahman, yang menjalankan Observatory dan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber di Suriah.
"Ini adalah pekerja di lumbung. Mereka menyediakan makanan untuk orang-orang," katanya. Dia tidak bisa memberikan jumlah korban dan itu tidak segera mungkin untuk memverifikasi informasi tersebut.
Manbij berada di antara kota Aleppo di barat dan kota Kobani di perbatasan utara dengan Turki, yang telah berusaha direbut IS dari pasukan Kurdi, memaksa puluhan ribu Suriah Kurdi melarikan diri melalui perbatasan.
Serangan udara juga melanda tempat-tempat yang dikira sebagai fasilitas mujahidin di provinsi Aleppo, Raqqa, Hassakeh dan Dayr al-Zor.
Pintu masuk ke pabrik gas terbesar di negara itu, Conoco di provinsi Dayr al-Zor, juga terkena rudal, tetapi serangan itu tidak merusak fasilitas gas itu sendiri.
Selain itu, serangan udara Senin pagi menargetkan kota Tel Abyad di perbatasan Suriah-Turki, kata seorang warga di sisi Turki di perbatasan.
Serangan itu menghantam sebuah bekas pangkalan militer dan sekolah yang kosong, di mana mujahidin Islamic State telah tinggalkan sejak empat bulan yang lalu.
Warga Turki, Mehmet Ozer, mengatakan kepada Associated Press bahwa intelijen AS tidak up-to-date.
Amerika Serikat telah menargetkan mujahidin IS dan afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah di Suriah sejak pekan lalu dengan bantuan sekutu Arab, dan di Irak sejak bulan lalu.
Serangan ini diklaim bertujuan untuk merusak dan menghancurkan basis-basis, pasukan dan jalur pasokan dari para mujahidin yang telah menangkap daerah yang luas dari kedua negara. Namun demikian, karena bukan data terkini yang dijadikan acuan untuk melakukan serangan, rudal-rudal AS menghantam target-target salah sasaran yang hanya menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil. (st/dbs)