View Full Version
Selasa, 28 Oct 2014

Sandera Inggris: Mujahidin Islamic State Kendalikan Kota Kobani

KOBANI, SURIAH (voa-islam.com) - Islamic State telah merilis sebuah video yang menampilkan John Cantlie, seorang wartawan perang Inggris yang telah disandera sejak 2012, berada di kota perbatasan Suriah Kobani.

AS dan mitra koalisinya telah meluncurkan sejumlah serangan udara terhadap pasukan mujahidin Islamic State di dan sekitar kota tersebut sementara pasukan Kurdi memerangi mujahidin di tanah.

Sumber-sumber Barat dan Kurdi telah mengklaim dalam siaran pers bahwa mereka telah memukul mundur Islamic State. Tetapi dalam video yang menampilkan Cantlie, IS membantah hal tersebut, mengatakan itu tidak terjadi.

Dalam video berdurasi 5 menit, 32 detik, berjudul "Inside 'Ayn Al-Islam," Cantlie tampaknya berdiri di suatu tempat di Kobani pada siang hari bolong. Pada satu titik ia menunjuk ke arah bendera Turki di kejauhan.

Cantlie mengatakan bahwa kemenangan mujahidin Islamic State adalah  dekat. Para mujahidin "jelas tidak dalam pelarian," dan semua yang dia (Cantlie) dapat lihat di sekelilingnya adalah kelompok mujahidin - bukan lawan Kurdi mereka.

Video dimulai dengan sebuah gambar udara yang diambil oleh "Drone Tentara Islamic State." Rekaman udara menunjukkan kota yang telah dirusak oleh perang.

Video kemudian memotong ke adegan Cantlie, yang mengatakan bahwa ia berdiri di "jantung" dari PKK "yang disebut zona aman, yang sekarang dikuasai sepenuhnya oleh "Islamic State."

PKK, seperti yang dikenal, adalah Partai Pekerja Kurdistan, yang berperang melawan pasukan Islamic State. PKK telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh pemerintah AS.

Meskipun serangan udara Amerika, Cantlie mengatakan bahwa "para mujahidin telah mendorong jauh ke dalam jantung kota" dan mengendalikan sektor timur dan selatan.

Cantlie kemudian melihat sekelilingnya sebentar, mencatat bahwa ia tidak bisa melihat wartawan Barat. Dia mengutip sejumlah laporan di media Barat, dan mengutip pejabat AS, sebelum membantah laporan-laporan tersebut.

"Tidak ada wartawan di kota ini, sehingga media mendapatkan informasi mereka dari komandan Kurdi dan Sekretaris Pers Gedung Putih, tak satu pun memiliki niat sedikit pun mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi di sini di tanah," kata Cantlie.

Dia mengatakan bahwa karena serangan udara koalisi telah mencegah Islamic State menggunakan artileri berat, kelompok itu telah menyesuaikan diri dan menggunakan persenjataan ringan, bergerak dari rumah ke rumah. Karena itulah, Cantlie mengatakan, bahwa pemboman tidak cukup untuk mengalahkan kelompok jihad itu di Kobani atau di tempat lain.

Islamic State melalui Cantlie juga mengejek AS, mencatat mereka "tidak berharap" Angkatan Udara AS mensuplai mujahidin dengan menjatuhkan dua peti senjata ke kelompok tersebut. Cantlie sedang mereferensikan rekaman terbaru menunjukkan peti senjata, yang ditujukan untuk Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), tapi keliru jatuh ke tangan Islamic State. YPG adalah cabang Suriah dari PKK.

Cantlie menyimpulkan dengan mengatakan bahwa pertempuran untuk Kobani "akan segera berakhir," ketika Islamic State saat ini melakukan "pembersihan" di jalan-jalan. (an/tlwj)


latestnews

View Full Version