ROHINGYA (voa-islam.com) - Sebuah operasi gabungan oleh Polisi Penjaga Perbatasan (BGP) dan Imigrasi menjarah setidaknya 14 rumah Muslim Rohingya di desa Duchirandan dan menangkap 4 Muslim Rohingya tidak bersalah. Serangan tersebut terjadi kemarin pagi hari Ahad 30 November 2014.
Kejadian tersebut terjadi di desa Kilaidaung yang terletak sebelah selatan Maungdaw. Desa tersebut telah mengalami kelumpuhan sejak satu tahun yang lalu karena mendapatkan tekanan dari pemerintah. Puluhan orang tewas, banyak perempuan diperkosa dan ratusan rumah dan dibakar dan dijarah. Sedangkan ratusan orang terpaksa meninggalkan rumah.
Kemarin Polisi Penjaga Perbatasan (BGP) dan Imigrasi menyerang desa Kilaidung kembali dengan alasan mencari Muslim Rohingya yang berhubungan dengan kelompok pemberontak. Serangan tersebut terjadi selama tiga jam, namun menyebabkan kerusakan yang parah.
Penduduk desa melaporkan "Sebuah pasukan gabungan dari sekitar 300 polisi, Polisi Penjaga Perbatasan dan Imigrasi total menyerbu desa Duchiradan (penduduk Muslim menyebutnya desa Kilaidung) sekitar 12:30 dini hari sampai pukul 03:30 waktu setempat.
Ahmed Hassan wartawan Rvision TV melaporkan operasi gabungan tersebut menangkap 4 Muslim yang tidak bersalah dan menjarah 14 rumah. Aparat biadab tersebut mengambil uang, emas dan barang berharga lainnya. Mereka menyiksa orang-orang yang tidak bersalah termasuk didalamnya anak-anak dan wanita.
Orang-orang yang ditangkap adalah:
1.Ghafur Alam bin Bodi Alam, 48, 2.Muhammad Rizwan bin Noor Amin, 16, 3. Noor Jalal bin Mohammed Jalal, 17 dan 4. Muhammad Zubair bin Dil Muhammad, 14.
Adapun para korban yang rumahnya dijarah adalah:
1. Abdus Salam bin Ausi Rahman, 2. Noor Mahmud bin Dule Rahman, 3. Fayaz Dule Rahman, 4. Mahmud Sulaiman bin Dule Rahman, 5. Shomsul Alam bin Kullya Meah, 6. Noor Alam bin Khala Meah, 7. Shukkor Ahmed bin Saleh Ahmed, 8. Zahir Ahmed bin Basa Meah, 9. Lala Meah bin Noor Ahmed, 10. Kamal Hussein bin Imuddin, 11. Rahimullah bin Ausi Rahman, 12. Noor Amin bin Kullya Meah, 13. Noor Mahmud bin Khala Meah dan 14. Hussein bin Ayub Ali.
Selama dua minggu terakhir, kekejaman telah meningkat di Maungdaw selatan. Insiden baru-baru ini di Baggona 6 Muslim ditangkap dan dipenjarakan. Demikian pula 1 Muslim Rohingya bernama Khairul Amin ditangkap di Maungdaw utara pada tanggal 27 November malam dengan dalih sehubungan dengan RSO (Rohingya Solidarity Organization). [syahid/ukhwatuna/voa-islam.com]
* RSO = Rohingya Solidarity Organization RSO adalah mantan kelompok bersenjata Rohingya yang telah dibubarkan lama. Pemerintah Bangladesh telah secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi ada saat ini.
Sekarang, Rakhine ekstrimis dan Pemerintah Myanmar telah menyebarkan propaganda bahwa militan dari RSO (Rohingya Solidarity Organization) menyusup ke Myanmar agar mereka dapat menjadikan alasan ini sebagai kambing hitam supaya bisa menangkap Muslim Rohingya.