KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Mesir berencana untuk menghancurkan 1.200 rumah untuk memperluas lebar zona penyangga keamanan mereka di perbatasan dengan Jalur Gaza yang diblokade Zionis Israel.
Menurut sumber-sumber militer Mesir, komite rekayasa teknis Mesir telah selesai mensurvei rumah-rumah yang terletak di antara 500-1.000 meter dari perbatasan Gaza.
Rumah-rumah itu akan dihancurkan untuk memperluas zona penyangga di perbatasan dengan lebar satu kilometer.
Pada bulan November, Mesir memutuskan untuk memperpanjang zona penyangga keamanan di perbatasan dengan Gaza dari 500 meter menjadi satu kilometer.
Mengutip para pejabat keamanan, kantor berita negara Mesir MENA mengatakan pada 17 November bahwa keputusan itu telah diambil "setelah penemuan terowongan bawah tanah dengan panjang total 800 sampai 1.000 meter" di sepanjang perbatasan dengan Gaza.
Serangan pada 24 Oktober terhadap sebuah pos pemeriksaan tentara Mesir di Semenanjung Sinai, yang menyebabkan puluhan tentara tewas, mendorong lebih para pejabat Mesir untuk melaksanakan rencana tersebut.
Ansar Bayt al-Maqdis, yang baru-baru ini bersumpah setia pada Islamic State (IS), menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Sinai, yang telah lama dianggap sebagai tempat yang aman bagi orang-orang bersenjata yang menggunakan wilayah tersebut sebagai markas untuk aksi jihad mereka.
Pemerintah Mesir telah memerintahkan daerah 10.000 warga itu untuk berkemas dan pergi sebelum mereka menyaksikan rumah mereka dihancurkan.
Evakuasi paksa dan semena-mena itu telah membuat marah penduduk daerah perbatasan.
Militer Mesir telah meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan melalui terowongan ke Gaza sejak Muhamad Mursi, presiden pertama negara itu yang dipilih lewat pemilu, digulingkan dalam kudeta pada Juli 2013.
Kebijakan pemerintah boneka militer di Kairo mengenai terowongan terus mengabaikan hak-hak rakyat di Gaza yang berada di bawah pengepungan Israel yang tidak manusiawi.
Rute bawah tanah satu-satunya kelangsungan hidup bagi warga Gaza yang hidup di bawah blokade sejak lebih 7 tahun lalu. Warga Palestina menggunakan terowongan untuk membawa pasokan penting, seperti bahan makanan, gas memasak, obat-obatan, bensin, dan ternak, ke tanah miskin tersebut. (st/ptv)