JERMAN (voa-islam.com) - Setidaknya 13 organisasi Islam non-pemerintah dan imigran etnis-Turki di Jerman hari Kamis (1/1/2015) mengumumkan keputusan bersama mereka untuk memprotes gerakan populis sayap kanan PEGIDA.
"Kami menyerukan kepada semua warga negara untuk bergabung dengan demonstrasi di Cologne pada 5 Januari dan mengambil sikap melawan rasisme, xenophobia, kebencian terhadap orang asing dan permusuhan terhadap Islam," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.
"Kami akan mendukung semua inisiatif demokratis dan sekutu yang menentang PEGIDA dan kelompok lain yang terinspirasi olehnya," tambah pernyataan itu.
Dewan Koordinasi Muslim Jerman, platform dari empat organisasi Muslim besar di negeri itu, menandatangani pernyataan bersama bersama dengan asosiasi yang mewakili pengusaha Turki-Jerman, TUMSIAD dan MUSIAD-NRW.
Serikat Demokrat Turki Eropa, salah satu organisasi yang paling berpengaruh di antara tiga juta orang Turki di Jerman, juga mendukung seruan untuk bergabung dengan kontra-protes di Cologne, yang diselenggarakan oleh sebuah inisiatif warga negara Jerman yang didukung organisasi-organisasi gereja, partai-partai politik dan serikat buruh.
Cologne adalah salah satu kota yang paling padat penduduknya di Jerman dikenal karena pluralitas multi-budayanya dan sejumlah besar imigran.
Sebuah gerakan sayap kanan anti Islam yang baru terbentuk, Cologne Menentang Islamisasi Barat, juga berencana berdemonstrasi di kota ini hari Senin. Inisiatif ini adalah kelompok peniru yang terinspirasi oleh Patriotik eropa Menentang Islamisasi Barat atau PEGIDA, yang mengumpulkan lebih dari 17.000 pengunjuk rasa di kota itu pada 22 Desember lalu. Munculnya kelompok sayap kanan anti Islam itu menjadi berita utama di Jerman dan di luar negeri.
Jerman menyaksikan peningkatan perasaan curiga dan negatif terhadap Muslim dalam beberapa bulan terakhir ketika partai sayap kanan dan populis berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari rasa takut yang berkembang tentang Islam dan Muslim, sebagian besar dipengaruhi oleh laporan media-media Barat tentang pembunuhan dan kekejaman yang dilakukan oleh Islamic state di Irak dan Suriah.
Hampir 30 persen warga Jerman yang disurvei oleh majalah Stern mengatakan mereka percaya demonstrasi anti-Islam yang diselenggarakan oleh PEGIDA dibenarkan.
Merkel secara keras mengkritik PEGIDA dalam pidato Tahun Baru nya pada hari Rabu dan menuduh gerakan itu melakukan diskriminasi terhadap orang-orang di Jerman atas dasar warna kulit atau agama.
"Saya ingin mengatakan hal berikut kepada mereka yang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut: Jangan mengikuti seruan dari para penyelenggara itu karena hati mereka dingin, sering penuh prasangka dan bahkan benci," kata Merkel.
Jajak pendapat Forsa Institute mengungkapkan bahwa sementara banyak orang Jerman menyatakan keprihatinan atas apa yang mereka anggap sebagai Islamisasi, mayoritas dari mereka tidak melihat adanya ancaman dan 67 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka memandang pembicaraan tentang ancaman Islamisasi di Jerman sebagai berlebihan.
The Forsa Institute mewawancarai 1.006 warga pada 18 Desember, memilih apa yang dikatakan adalah kelompok perwakilan yang mencerminkan komposisi demografi penduduk Jerman. (st/aa)