View Full Version
Ahad, 11 Jan 2015

Penduduk Lokal Laporkan Daulah Islam (IS) Mulai Beroperasi di Helmand Afghanistan

HELMAND, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Daulah Islam Irak dan Suriah (IS/ISIS) mulai beroperasi di provinsi selatan Helmand Afghanistan.

Menurut para penduduk lokal di distrik Sangin, sekelompok orang menggunakan seragam hitam telah memulai gerakan di distrik itu membawa bendera hitam dan berbagai kendaraan.

Mereka mengatakan bahwa kelompok tersebut dipimpin oleh seorang komandan lokal yang diidentifikasi sebagai Abdul Rauf yang beroperasi di wilayah Zamin Dawar di Sangin dan beberapa bagian dari distrik Kajaki.

Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan dalam kondisi anomitas bahwa kelompok itu sejauh ini beroperasi secara rahasia di dua distrik tersebut yang diketahui merupakan basis dari kelompok mujahidin Taliban.

Dia mengatakan sempat terjadi bentrokan senjata antara kedua belah pihak yang menyebabkan 20 orang tewas.

Laporan tentang operasi ISIS di provinsi Helmand datangn ketika presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani pekan lalu menyatakan kekhawatirannya terhadap ancaman dari ISIS untuk Afghanistan.

Pemerintah tidak percaya bahwa Daulah Islam telah beroperasi di Afghanistan, mengklaim bahwa badan-badan keamanan belum mengkonfirmasi kebenaran laporan tersebut.

Bagaimanapun, kelompok mujahidin anggota faksi Hizbul Islam yang dipimpin oleh Gulbuddin Hekmatyar mengatakan pada awal September tahun lalu bahwa mereka mempertimbangkan untuk bergabung dengan mujahidin Daulah Islam yang saat ini bertempur di Suriah dan Irak.

Seorang komandan mujahidin anti pemerintah terkenal yang dipercaya memiliki kaitan dengan ISIS, juga telah ditahan oleh pasukan keamanan Afghanistan di provinsi Paktika.

Menurut laporan, sekitar 3000 warga negara Afghanistan telah bergabung dalam konflik di Suriah. Partisipasi mujahidin Afghan dalam konflik di Suriah telah menyebarkan kekhawatiran diantara para pejabat pemerintah bahwa beberapa dari mereka akan kembali untuk bertempur di Afghanistan dibawah bendera Daulah Islam. (st/kp)


latestnews

View Full Version