ROMA, ITALIA (voa-islam.com) - Pemerintah Italia mengatakan pada hari Kamis (15/1/2015) bahwa dua pekerja bantuan wanita asal Italia yang diculik di Suriah oleh kelompok yang mengaku dari "Jabhat Al-Nusrah" pada musim panas lalu telah dibebaskan.
"Greta Ramelli dan Vanessa Marzullo telah bebas, mereka akan kembali ke Italia segera," kata pemerintah dalam sebuah tweet dari akun resmi mereka.
Para pejabat tidak segera memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana kedua wanita muda itu dibebaskan oleh atau dari kelompok mana para penculik mereka tidak diketahui.
Kementerian luar negeri mengatakan itu adalah hasil dari "kerja intensif oleh tim Italia."
Ramelli, 20 dan Marzullo, 21, telah ditahan sejak ditangkap oleh orang-orang bersenjata di provinsi Aleppo saat bekerja untuk kelompok bantuan Horryaty, yang mengkhususkan diri dalam proyek kesehatan dan air bersih.
Kabar terakhir tentangn mereka terdengar pada 31 Desember ketika sebuah video yang diposting online menunjukkan mereka mengenakan jubah hitam dan jilbab dan mendesak pemerintah Italia untuk melakukan segala sesuatu yang bisa untuk membawa mereka pulang.
Postingan di YouTube berjudul "Jabhat Al-Nusrah" menahan dua karyawan Italia karena partisipasi pemerintah mereka dalam koalisi melawannya."
Tapi video itu tidak diposting di akun resmi milik Al-Nusrah, yang merupakan afiliasi Al-Qaida di Suriah tidak pula menampilkan bendera kelompok tersebut sebagaimana video-video sebelumnya yang pernah mereka produksi.
Kementerian Luar Negeri Italia telah sedikit menjauh tentang siapa yang diperkirakan menahan para perempuan tersebut tetapi telah membantah laporan bahwa mereka tahanan dari kelompok Daulah Islam (IS).
"Aku merasa sukacita besar semacam ini: ini adalah berita yang saya telah tunggu untuk waktu yang lama," Salvatore Marzullo, ayah dari Vanessa, mengatakan dari restoran di Verdello dekat Bergamo di Italia utara.
"Saya sangat, sangat senang," katanya kepada kantor berita AGI.
Di Twitter, Angelino Alfano Menteri Dalam Negeri menyambut berita "dengan sukacita yang besar dan napas lega."
Pembebasan dua wanita itu menyisakan dua orang lagi warga Italia yang belum ditemukan di daerah konflik di luar negeri tersebut.
Pastor Yesuit Paolo Dall'Oglio diculik di Suriah pada bulan Juli tahun 2013 dan pekerja bantuan Giovanni Lo Porto menghilang di zona suku antara Pakistan dan Afghanistan pada Januari 2012. Kedua pria dikhawatirkan tewas.
Italia tahun lalu untuk membebaskan dua pekerja konstruksi yang ditahan di Libya dan negara ini memiliki track record membayar uang tebusan untuk mendapatkan warganya pulang dengan selamat.
Pendekatan itu telah menjadi kontroversi dengan dengan beberapa sekutunya di NATO, terutama Inggris dan Amerika Serikat, yang berpendapat bahwa penyerahan uang hanya akan mendorong penculikan lebih lanjut dan dapat berakhir dalam pendanaan serangaan jihad.
Secara teori, Italia menanda tangani untuk tidak membayar tebusan pada pertemuan puncak NATO di bulan September 2014 namun laporan media menunjukkan uang dibayarkan dalam kasus-kasus Libya. (st/nn)