View Full Version
Sabtu, 17 Jan 2015

20 Orang Ditahan dalam Operasi Anti-Mujahidin di Eropa

EROPA (voa-islam.com) - Polisi telah mengkap 20 orang di seluruh Eropa selama penggerebekan anti mujahidin ketika benua itu tetap siaga tinggi menyusul serangan baru-baru ini oleh mujahidin afiliasi Al-Qaidah dan Daulah Islam (IS) di Paris, Prancis.

Penangkapan tersebut dilakukan di Belgia, Prancis dan Jerman dalam dua hari operasi anti mujahidin pada hari Jum'at dan Sabtu (17/1/2015) ketika polisi dari negara-negara itu meluncurkan operasi keamanan di wilayah-wilayah sensitif di Eropa.

Pada hari Jum'at, jaksa penuntut di Belgia mendakwa lima orang karena berpartisipasi dalam sebuah kelompok teroris, sebuah sebuatan yang biasa mereka sematkan pada para mujahidin, setelah polisi menggagalkan serangkaian dugaan rencana serangan mujahidin yang dikatakan akan menargetkan pasukan polisi.

Pihak berwenang Prancis dan Jerman juga menahan sedikitnya 14 orang atas dugaan terkait dengan mujahidin Daulah Islam (IS), yang menguasai petak besar di Irak dan Suriah.

Negara-negara Eropa telah meningkatkan langkah-langkah keamanan menyusul serangan mujahidin di Paris Prancis pekan lalu yang dilakukan sebagai pembalasan atas penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam oleh majalah satir Prancis, Charlie Hebdo.

Pada 9 Januari, polisi mengakhiri penyanderaan di sebuah supermaket Yahudi di timur wilayah Porte de Vincennes di Paris, membunuh penyandera bersenjata, Ahmed Coulibaly, yang juga tersangka pembunuh seorang polisi di selatan Paris sehari sebelumnya. Coulabily yang menyatakan baiat kepada khalifah Daulah Islam, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi, membunuh empat orang Yahudi sebelum dia gugur dalam baku tembak dengan polisi.

Penyanderaan itu terjadi dua hari setelah sebuah serangan di ibukota paris pada sebuah kantor majalah mingguan satir penghina Islam, Charlie Hebdo, yang menyebabkan 12 orang tewas. Serangan itu dilakukan oleh afiliasi Al-Qaidah di Yaman atau yang lebih dikenal dengan AQAP.

Para pejabat Eropa menyatakan kekhawatiran tentang ancama dari serangan-serangan serupa di benua itu oleh mujahidin yang kembali setelah berjihad di Suriah dan bumi-bumi jihad lain di negara-negara Timur Tengah.

Kepala badan polisi Uni Eropa, Europol, mengakui bahwa pencegahan serangan oleh mujahidin telah menjadi sangat-sangat sulit bagi para aparat penegak hukum di Eropa. (st/ptv)


latestnews

View Full Version