STOCKHOLM, SWEDIA (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstorm telah mengecam Israel atas reaksi negara Zionis Yahudi itu terhadap pengakuan Stockholm terhadap negara Palestina, menekankan bahwa Tel Aviv melewati semua batasan.
Berbicara kepada Dagens Nyheter, sebuah koran populer Swedia, menteri itu mengatakan bahwa seluruh reaksi Zionis Israel atas pengakuan Swedia terhadap Negara Palestina telah diperkirakan, namun bahwa komentar Tel Aviv tidak dapat diterima.
"Mereka telah mengeluarkan retorika yang melewati semua lini," katanya.
Pernyataannya itu datang setelah Emmanuel Nahson, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zionis Israel mengatakan pada 15 Januari bahwa menteri luar negeri Swedia akan ditolak oleh para pejabat rezim Tel Aviv jika dia bepergian ke wilayah yang dijajah Zionis.
Menurut media-media Zionis Yahudi, menteri luar negeri Avigdor Lieberman telah menolak untuk bertemu dengan rekannya dari Swedia.
Sebelumnya pada bulan Januari, Wallstroem menunda rencananya yang dijadwalkan untuk mengunjungi wilayah terjajah Palestina menyusul peningkatan ketegangan antara Swedia dan Zionis Israel setelah pendirian Stockholm terhadap masalah negara Palestina.
"Ini tidak bisa diterima bagaimana mereka telah berbicara tentang kita dan orang lain, kata Wallstrom kepada koran tersebut selama wawancara.
"Ini tidak hanya menjengkelkan kami, tetapi orang-orang Amerika dan semua orang yang ada hubungannya dengan mereka sekarang," dia menambahkan.
Hubungan antara kedua negara memburuk setelah pemerintah Swedia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka pada Oktober lalu di tengah kemarahan dari rezim Zionis Israel.
Langkah Swedia menyebabkan efek domino diantara parlemen negara-negara Eropa yang dengan cepat melakukan pemungutan suara untuk mendukung gerakan serupa.
Pada 30 Oktober, Tel Aviv memanggil duta besar mereka untuk Swedia, Isaac Bahcman, setelah Swedia secara resmi mengakui negara Palestina.
Warga Palestina sedang berusaha untuk menciptakan negara merdeka di wilayah Tepi Barat, Timur Al-Quds (Yerusalame) yang dijajah Zionis Israel dan juga Jalur Gaza yang terkepung dan menuntuk Zionis Yahudi untuk mundur dari wilayah-wilayah Palestina yang mereka duduki.
Bagaimanapun, Zionis Yahudi telah menolak untuk kembali ke perbatasan tahun 1967 dan tidak pernah bersedia untuk membahas masalah Al-Quds. (st/ptv)