LEBANON (voa-islma.com) – Kematian komandan Syi'ah Hizbullah akibat serangan udara Israel, pati akan menambah konflikasi di Timur Tengah. Serangan udara Zionis-Israel yang menewaskan beberapa anggota Syi'ah Hizbullah, ketika sebuah helikopter Israel menembakkan dua rudal di provinsi Suriah Quneitra dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, ungkap kelompok Hezbullah, Minggu, 18/1/2015.
"Sekelompok milisi Hizbullah tewas dalam serangan roket Zionis di Quneitra, dan nama mereka akan terungkap nanti," kata pesan muncul di saluran berita Hizbullah Al-Manar. Mereka tewas dalam misi pengintaian lapangan di desa Mazraat Amal provinsi Quneitra, kata pesan.
Koresponden Al Arabiya melaporkan bahwa putra komandan Hizbullah Imad Mughniyeh yaitu Jihad Mughniyeh, tewas dalam serangan itu. Korban tewas juga dilaporkan termasuk Mohammed Issa, seorang komandan Syi'ah Hizbullah bertanggung jawab untuk operasi Suriah dan Irak tersebut.
Sebelumnya, AFP mengutip sumber keamanan Israel mengatakan bahwa helikopter Israel melakukan serangan terhadap "teroris" di wilayah Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang diduga mempersiapkan serangan terhadap Israel.
Sumber itu mengatakan kepada AFP pemogokan terjadi di dekat Quneitra, dekat dengan garis gencatan senjata yang memisahkan bagian Suriah dari Dataran Tinggi Golan dari wilayah yang diduduki Israel, dan membenarkan laporan televisi Al-Manar.
Menurut sumber, pesawat Israel yang berada di daerah selama serangan itu. Bulan lalu, tentara Suriah mengatakan menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak pengintai Israel terbang di atas provinsi Quneitra. Pada bulan Agustus, lima roket ditembakkan dari Suriah menghantam wilayah yang diduduki Israel dari Dataran Tinggi Golan dan pada bulan Juli . Israel menembaki posisi tentara Suriah setelah sebuah roket Suriah menghantam Israel.
Suriah dan Israel secara resmi dalam keadaan perang, dan Israel telah menduduki Dataran Tinggi Golan sejak 1967. pendudukan ini tidak diakui oleh masyarakat internasional. Dengan kematian sejumlah anggota miliisi Syi'ah Hizbullah dan komandannya, pasti akan menicptakan konflik baru. Syi'ah Hizbullah menjadi kekuatan utama dalam mendukung rezim Syi’ah Bashar al-Assad yang telah menghancurkan ratusan ribu rakyatnya yang tewas. (dimas/aby/voa-islam.com}