View Full Version
Selasa, 27 Jan 2015

HRW: Mesir Gunakan Kekerasan Berlebihan Para Demonstran

NEW YORK, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Human Rights Watch (HRW) telah mengkritik pemerintah Mesir untuk penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap para demonstran menandai ulang tahun keempat revolusi 2011.

Sarah Leah Whitson, direktur divisi Timur Tengah dan Afrika Utara dari organisasi berbasis di New York tersebut mengatakan pada hari Senin (26bahwa pasukan keamanan Mesir "masih membunuh demonstran secara teratur" empat tahun setelah (26/1/2015)revolusi.

Pernyataan itu muncul setelah sedikitnya 23 orang tewas dalam dua hari protes, di mana pasukan keamanan menggunakan kekuatan untuk membubarkan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Kairo dan kota-kota lainnya.

Dia juga menyerukan penyelidikan independen terhadap penggunaan kekuatan berlebihan otoritas Mesir untuk memadamkan protes damai.

"Sementara Presiden [Abdel Fattah] al-Sisi berada di Davos memoles citranya di mata internasional, pasukan keamanannya secara rutin menggunakan kekerasan terhadap orang Mesir yang berpartisipasi dalam demonstrasi damai," tambah Whitson.

Ketegangan telah berjalan tinggi selama lebih dari satu tahun sekarang, sejak militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada bulan Juli 2013 dan meluncurkan tindakan penumpasan mematikan kepada para pendukungnya.

Warga Mesir meluncurkan revolusi Januari 2011, membawa sebuah akhir hampir tiga dekade pemerintahan mantan diktator Hosni Mubarak pada Februari 2011. Dalam pemilihan setelah penggulingan Mubarak, Muhammad Mursi yang didukung Ikhwanul Muslimin terpilih sebagai presiden.

Pemerintah Mesir telah menindak setiap oposisi sejak Mursi digulingkan, dan Sisi telah memimpin penindasan pendukung Morsi, membunuhi ribuan dari mereka dan menangkap belasan ribu lainnya sejak itu. (st/ptv)


latestnews

View Full Version