AMMAN, YORDANIA (voa-islam.com) - Jordan telah memerintahkan seorang mujahidah asal Irak, Sajida Al-Rishawi dan mujahid lain yang saat ini berada dalam penjara mereka, untuk segera dihukum mati, beberapa jam setelah mujahidin Daulah Islam (IS/ISIS) merilis sebuah video yang menunjukkan mereka membakar sampai mati seorang pilot Yordania, Letnan Satu Muadz Yusuf Al-Kassabeh yang mereka tawan.
Mengutip sumber-sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Reuters dan Agence France-Presse (AFP) melaporkan bahwa Al-Rishawi akan dieksekusi pada Rabu (4/2/2015) pagi di Yordania.
"Hukuman tertunda pada ... warga Irak Sajida al-Rishawi akan dilakukan pada waktu fajar," kata seorang pejabat keamanan, Selasa, berbicara dengan syarat anonim.
Pemerintah Yordania sendiri tidak segera berkomentar atas laporan tersebut.
Rishawi menanti eksekusi untuk perannya dalam serangan terhadap hotel di ibukota Yordania Amman yang menewaskan 60 orang pada tahun 2005. Dia selamat karena bom yang dia bawa gagal meledak.
IS telah menawarkan untuk mengampuni nyawa pilot pesawat tempur Yordania, Muadz Al-Kassasbeh, jika Al-Rishawi dibebaskan.
Video berdurasi 22 menit yang dirilis oleh sayap media IS dan muncul di media sosial hari Selasa, menunjukkan sang pilot yang mengenakan pakaian oranye dan berada di dalam sangkar logam dibakar sampai mati, menurut IntelCenter yang memonitor situs-situs jihad. Bagaimanapun, TV Yordania melaporkan bahwa pembakaran terhadap Muadz Al-Kassabeh sebenarnya terjadi pada 3 Januari, meningkatkan pertanyaan tentang negosiasi hampir berpekan-pekan lamanya untuk pembebasan dirinya.
Rekaman itu - diproduksi oleh Yayasan Media Al-Furqon, menandakan pertama kalinya tawanan profil tinggi telah dibunuh dengan cara dibakar, IntelCenter mengatakan dalam sebuah pernyataan. Di masa lalu, para sandera biasanya dieksekusi dengan cara ditembak atau dipenggal.
Letnan Muadz Al-Kassasbeh sendiri ditangkap oleh IS pada tanggal 24 Desember 2014, setelah jet tempur F-16 nya ditembak jatuh saat membombardir wilayah kekuasan ISIS di Raqqa Suriah utara.
Amman telah berjanji untuk menyelamatkan tentaranya setelah IS menyatakan memenggal kepala seorang sandera Jepang.
Pembalasan menggemparkan dunia
Sementara itu, Raja Abdullah dari Yordania mempersingkat kunjungannya ke Amerika Serikat untuk kembali ke rumah setelah keaslian video tersebut dikonfirmasi oleh intelijen Yordania.
Tentara Yordania dan pemerintah telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Muadz Al-Kassabeh.
"Respon Jordan akan menghancurkan bumi," kata Menteri Informasi negara Mohammed Momani di televisi.
Seorang juru bicara militer Jordania mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, "Darah martir tidak akan sia-sia ... dan dendam kita akan berada di skala kesedihan yang melanda semua warga Yordania." katanya. (st/ptv,ust)