View Full Version
Ahad, 08 Feb 2015

Serangan Boko Haram Meningkat, Nigeria Tunda Pemilu

ABUJA, NIGERIA (voa-islam.com) - Pemilu Nigeria telah ditunda dari yang direncanakan Sabtu pekan depan menjadi tanggal 28 Maret, komisi pemilihan negara itu mengumumkan hari Sabtu (7/2/2015).

Penundaan itu karena masalah keamanan, kata komisi.

Kelompok mujahidin Boko Haram telah meningkatkan serangan terhadap tentara dan warga sipil selama berpekan-pekan menjelang pemilu.

"Dalam pertimbangan dari masukan oleh badan keamanan, maka akan tidak wajar mengadakan pemilu tanpa keamanan yang memadai," kata ketua pemilihan Attahiru Jega, menurut sebuah tweet dari Komisi Pemilihan Nasional Independen.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang bertarung untuk pemilihan ulang, telah dikritik karena tidak berbuat cukup untuk memerangi Boko Haram. Pada bulan Januari, massa yang marah melempari iring-iringan mobilnya dengan batu saat ia mengunjungi bagian timur laut Nigeria. Jonathan yang merupakan anggota dari Partai Rakyat Demokratik, menghadapi tantangan berat dari aliansi oposisi.

Kongres Progresif menyebut penundaan itu sebuah "kemunduran besar bagi demokrasi Nigeria.""

Boko Haram, yang telah ditunjuk oleh AS sebagai organisasi "teroris", telah berjuang sejak tahun 2009 untuk mendirikan hukum syariah di seluruh negara bagian Nigeria yang berjumlah 36, yang kira-kira sama dibagi antara selatan yang mayoritas Kristen dan utara yang sebagian besar Muslim.

Pemerintah Nigeria sejak Mei 2013 mengumumkan keadaan darurat di Adamawa, Borno dan Yobe, tiga negara bagian di mana sebagian besar serangan mematikan terjadi.

Pengumuman ini datang pada hari yang sama dimana Benin, Kamerun, Niger, Nigeria dan Chad berjanji untuk mengerahkan 8.700 tentara, polisi dan warga sipil, sebagai bagian dari upaya regional untuk melawan Boko Haram.

Baru-baru ini Boko Haram semakin memperluas dan meningkatkan operasi mereka dengan melakukan serangan tidak hanya di Nigeria tapi juga di negara-negara tetangga seperti Kamerun dan Chad. (st/cnn)


latestnews

View Full Version