View Full Version
Jum'at, 13 Feb 2015

Intelijen Norwegia: Beberapa Warga Norwegia Pegang Posisi Penting di Daulah Islam (IS)

OSLO, NORWEGIA (voa-islam.com) - Badan intelijen Norwegia mengatakan bahwa beberapa warga negara itu yang telah bergabung dengan Daulah Islam (IS/ISIS) dipercaya telah masuk dalam jajaran kepemimpinan senior mujahidin IS yang mengusai petak besar di Irak dan Suriah tersebut.

"Kami percaya bahwa beberapa orang Norwegia di ISIL telah naik ke fungsi manajemen menengah," surat kabar Dagbladet mengutip perkataan Letnan Jenderal Kjell Grandhagen, kepala Badan Intelijen Norwegia, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis (12/2/2015).

ISIL merupakan salah satu akronim dari Daulah Islam (IS) sebelumnya yang biasa digunakan oleh para pejabat Barat hingga kini.

Pejabat Norwegia mengidentifikasi Bastian Vasquez, seorang Chili Norwegia dari Bærum, sebagai komandan Norwegia yang paling menonjol dari IS yang gugur musim gugur yang lalu, menambahkan bahwa ada beberapa orang Norwegia lainnya di jajaran senior IS.

"Masih ada beberapa warga Norwegia yang memegang posisi kepemimpinan dalam ISIL," tambahnya.

Menurut perkiraan Badan Intelijen Norwegia, sebanyak 150 warga Norwegia telah bergabung dengan IS di Suriah dan Irak.

Pusat Kontra Terorisme Nasional AS (NCTC) mengatakan estimasi terbaru pada hari Selasa bahwa lebih dari 20.000 orang dari seluruh dunia, termasuk beberapa orang Amerika, telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan IS dan kelompok-kelompok jihad lainnya.

Mujahidin asing dari lebih dari 90 negara, termasuk setidaknya 3.400 orang dari negara-negara Barat dan lebih dari 150 orang Amerika, telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok jihad di sana, NCTC menambahkan.

Pemerintah Barat juga telah tumbuh semakin khawatir atas ancaman mujahidin yang kembali dari Suriah dan Irak.

"Medan perang di Irak dan Suriah memberikan pejuang asing dengan pengalaman tempur, pelatihan senjata dan bahan peledak, dan akses ke jaringan teroris (baca;jihad) yang mungkin merencanakan serangan yang menargetkan Barat," kata direktur NCTC Nicholas Rasmussen. (st/ptv)


latestnews

View Full Version