View Full Version
Sabtu, 14 Feb 2015

Pelaku Pembantaian 3 Mahasiswa Muslim di Chapel Hill As Miliki 13 Senjata Api

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pelaku pembantaian tiga mahasiswa Muslim di Cahpel Hill North Carolina memiliki banyak senjata dengan polisi menemukan gudang senjata yang berisi setidaknya selusin senjata api di rumahnya, menurut surat perintah penggeledahan.

Surat perintah penggeledahan itu menunjukkan Craig Stephen Hicks memiliki empat senjata api genggam, sebuah pistol, dua senapan berburu dan enam senapan serbu, termasuk senapan serbu militer AR-15.

Selain itu polisi juga menemukan banyak magasin penuh peluru dan berkotak-kotak amunisi.

Item-item itu ditemukan pada hari Jum'at (13/2/2015) oleh Departemen Kepolisian Chapel Hill dari kondominium pelaku, yang ditangkap di TKP.

Hicks menembak mati tiga mahasiswa Muslim Amerika di sebuah apartemen pada hari Selasa. Para korban adalah tetangganya.

Penembak berusia 46-tahun itu telah didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama untuk membunuh Deah Shaddy Barakat, istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha, dan adiknya Razan Mohammad Abu-Salha.

Deah Shaddy Barakat, seorang mahasiswa doktoral di Kedokteran Gigi University of North Carolina, telah menikahi Yusor pada bulan Desember.

Dalam sebuah langkah amal baru-baru ini, ia membantu menyediakan pasokan gigi gratis untuk 75 orang tunawisma di Durham, menurut gambar terakhir di halaman Facebook-nya.

Barakat dan istrinya juga menyelenggarakan acara penggalangan dana untuk mendapatkan perawatan gigi untuk pengungsi dari Suriah. Dia telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Turki untuk mengobati anak-anak yang menjadi pengungsi setelah perang di Suriah.

Kebencian terhadap umat Islam

Mohammad Abu Shalha, ayah dari dua Muslimah yang tewas mengatakan pembunuhan tersebut termotivasi oleh kebencian terhadap umat Islam.

"Ini bukan sengketa tempat parkir, ini adalah kejahatan rasial," kata Mohammad Abu-Salha.

"Orang ini telah memilih putri saya dan suaminya beberapa kali sebelumnya, dan ia berbicara dengan pistol di pinggangnya," tambahnya.

Dia mengatakan kepada koran lokal News & Observer putrinya telah menyuarakan kekhawatiran tentang sang penembak pekan lalu.

"Demi Allah, kata putrinya," Dia membenci kita untuk apa yang dan bagaimana kita melihat," kata Abu-Salha sebagaimana dikutip oleh surat kabar tersebut.

Kebohongan yang dibuat-buat

Pembantaian brutal terhadap Muslim Amerika itu memicu kemarahan di kalangan umat Islam di Amerika Serikat.

Seorang pengacara lokal dan teman dekat korban laki-laki dari tiga korban pembunuhan Selasa sebelumnya mengatakan cerita parkir itu hanya kebohongan yang dibuat-buat. "Kau tidak membunuh tiga orang atas sebuah tempat parkir."

Pada pemakaman, Sarah, yang tumbuh dengan Deah dan Yusor dan Razan, mengatakan dia telah mengalami Islamophobia. "Anda harus memiliki banyak kebencian di dalam hati Anda untuk membunuh tiga orang dengan darah dingin, dan atas tempat parkir, itu konyol untuk mengatakan ini adalah hanya (karena masalah) tersebut." (st/ptv)


latestnews

View Full Version