View Full Version
Selasa, 17 Feb 2015

Fajr Libya Serukan Warga Mesir Tinggalkan Negara itu Dalam 48 Jam

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Milisi Islam Fajr Libya telah meminta para pekerja Mesir untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam, berbagai media melaporkan.

Fajr Libya, kelompok bersenjata pasca-Khadafi yang mengontrol ibukota Tripoli, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (16/2/2015) bahwa seruan mereka bertujuan untuk "melindungi para pekerja Mesir dari serangan balas dendam pada mereka, yang hanya akan menciptakan perselisihan antara dua bangsa bersaudara."

Pernyataan itu datang beberapa jam setelah serangan udara pembalasan oleh Mesir di Libya timur terhadap target-target Daulah Islam (IS/ISIS) yang menyebabkan puluhan mujahidin gugur.

Sebuah video yang dirilis oleh Daulah Islam pada hari Ahad di YouTube menunjukkan pemenggalan lebih dari selusin pria Kristen Koptik Mesir oleh mereka di dekat Tripoli.

Dua puluh satu pekerja Koptik, sebagian besar dari desa-desa di Mesir Hulu, diculik antara akhir Desember dan awal Januari di kota Libya, Sirte.

Kelompok bersenjata Libya itu juga meminta Presiden Mesir Abdel El-Sisi mengumumkan nama-nama 21 orang yang tewas ke dunia dan untuk mengizinkan pers untuk mewawancarai para anggota keluarga dari korban yang dipenggal oleh IS.

Sejak penggulingan diktator lama Muammar Khadafi pada 2011, Libya telah tenggelam dalam kekacauan ketika milisi saingan saling bertempur melawan pemerintah pusat untuk kekuasaan.

Pemerintah Libya yang diakui secara internasional dipimpin oleh Abduallah El-Thinni berada di timur kota Tobruk.

Fajr Libya, yang merupakan koalisi dari berbagai milisi yang dipimpin kelompok Islamis, telah mengendalikan Tripoli dan sejumlah wilayah barat sejak Agustus 2014.

Sementara itu, IS di Libya, yang terbentuk dalam dua tahun terakhir, mempertahankan kontrol atas bagian yang berbeda dari negara itu. (st/nahar)


latestnews

View Full Version