View Full Version
Sabtu, 28 Feb 2015

AS: Pelatihan Pejuang Oposisi Sekuler Suriah di Turki Akan Dimulai dalam 4-6 Pekan Kedepan

WASHINGTON (voa-islam.com) - Militer AS mengatakan pada hari Jum'at (28/2/2015) bahwa pelatihan pejuang oposisi Suriah sekuler kemungkinan akan mulai dalam waktu empat sampai enam pekan di Turki setelah dua sekutu NATO itu meraih kesepakatan pekan lalu. 

Para rekrutmen potensial masih perlu diperiksa untuk sesi pelatihan, yang akan berlangsung di Arab Saudi dan Qatar, serta Turki, juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan pada konferensi pers. 

Sekitar 1.500 pejuang oposisi sekuler Suriah telah diidentifikasi untuk ambil bagian dan 100 dari mereka telah diperiksa dan disetujui, kata Kirby. 

"Saya tidak akan menempatkan tanggal tertentu pada saat kapan pelatihan akan dimulai, tapi penilaian kami adalah bahwa kita bisa siap dalam 4-6 pekan ke depan untuk memulai pelatihan yang sebenarnya," kata Kirby. 

Akan ada sekitar 200 sampai 300 orang dalam setiap kursus sebagai bagian dari rencana untuk melatih sekitar 5.000 lebih pejuang oposisi selama satu tahun, katanya. 

Sekitar 1.000 tentara AS akan menuju ke daerah itu untuk mengawasi pelatihan dan menyediakan dukungan logistik, dan tim awal terdiri dari 100 orang sudah di lapangan membuat persiapan akhir, katanya. 

"Hal-hal itu bergerak ke arah yang benar" tapi ada "jalan panjang untuk dilalui," kata Kirby. "Tidak ada yang meremehkan tantangan di sini." 

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Turki mengatakan sebelumnya pada Jum'at bahwa program pelatihan dan memperlengkapi para pejuang oposisi sekuler Suriah akan dimulai pada hari Ahad. Tapi tidak jelas apakah komentarnya berarti kursus pelatihan militer itu akan diluncurkan pada tanggal 1 atau langkah awal lainnya. 

Setelah berbulan-bulan negosiasi, Ankara dan Washington menandatangani perjanjian pada 19 Februari untuk melatih dan mempersenjatai pejuang oposisi sekuker Suriah. Turki, pengkritik keras Presiden Suriah Bashar al-Assad, berharap faksi pejuang oposisi untuk dilatih akan melawan rezim di Damaskus serta mujahidin lainnya seperti afiliasi Al-Qaidah, Jabhat Al-Nusrah serta Daulah Islam (IS/ISIS) yang telah menyita sebagian besar wilayah wilayah di Irak dan Suriah, sampai ke perbatasan Turki. 

Tapi Washington mengatakan para pejuang sekuler yang dilatih akan difokuskan hanya untuk melawan mujahidin pada awalnya, dengan kampanye melawan rezim Assad akan datang di beberapa titik di masa mendatang. (an/nahar)


latestnews

View Full Version