View Full Version
Sabtu, 28 Feb 2015

Korban Tewas dalam Bentrokan Antara Tentara Kafir Filipina dan Mujahidin Abu Sayyaf Naik Jadi 26

PATIKUL, FILIPINA SELATA (voa-islam.com) - Sebuah serangan militer terhadap mujahidin di Filipina selatan memasuki hari kelima pada Sabtu (28/2/2015), dengan jumlah korban yang meningkat dari mujahidin menjadi 24 sementara dari tentara hanya 2, klaim para pejabat. 

Sepuluh mujahidin Abu Sayyaf gugur dalam dua jam bentrokan pada hari Jum'at setelah tentara membombardir hutan sarang mereka di pulau Jolo dengan artileri dan helikopter tempur, klaim Kolonel Alan Arrojado, yang memimpin serangan itu. 

14 mujahidin dan dua tentara tewas sejak pertempuran meletus pada hari Selasa, katanya. 

Pertempuran yang berkecamuk di desa-desa pegunungan dan hutan lebat dari kota Patikul, daerah yang dikontrol oleh Abu Sayyaf, sebuah kelompok dari beberapa ratus orang bersenjata yang pada awal pendirian memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaidah. 

Para mujahidin itu dilaporkan bergerak dengan tiga warga negara Malaysia anggota Jemaah Islamiyah yang memberikan mereka pelatihan pembuatan bom, juru bicara militer Kolonel Restituto Padilla mengatakan kepada Agence France Presse. 

"(Serangan) ini tidak akan berhenti sampai kita mengakhiri Abu Sayyaf," sesumbar Padilla. 

Para warga Malaysia itu telah "dipantau selama beberapa waktu" katanya. 

Abu Sayyaf di masa lalu telah memberi tempat perlindungan kepada para anggota Jemaah Islamiyah (JI), termasuk Umar Patek dan Dulmatin, tersangka utama dalam pemboman klub malam di Bali 2002 yang menewaskan 202 orang. 

Kelompok ini saat ini menawan setidaknya tujuh sandera, menurut militer. 

Beberapa warga Jerman yang mereka telah sandera selama enam bulan dibebaskan pada bulan Oktober tahun lalu dengan Abu Sayyaf mengatakan mereka dibayar 250 juta peso (-+Rp. 74 miliar) sebagai tebusan. 

Meskipun menerima bantuan pelatihan dari Amerika Serikat, Filipina telah berjuang sangat keras untuk mengahancurkan Abu Sayyaf, yang pemimpinnya tahun lalu berjanji setia kepada Daulah Islam (IS/ISIS). 

Didirikan pada tahun 1990-an dengan pendanaan dari Al-Qaidah, Abu Sayyaf menjadi terkenal secara internasional untuk serangan pemboman termasuk penculikan orang asing untuk tebusan. 

Pembayaran uang tebusan yang besar memungkinkan kelompok ini untuk mendanai serangan dan mengisi pasukannya dari komunitas Muslim di wilayah selatan Filipina. 

Kelompok ini juga disalahkan atas aksi serangan jihad 

terdahsyat di negara itu, pemboman feri dari Manila Bay tahun 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang. (st/AFP)


latestnews

View Full Version