ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Mujahidin Daulah Islam (IS/ISIS) berhasil menewaskan seorang Jenderal komandan pasukan elit Brigade Al-Quds dari Garda Revolusi Syi'ah Iran pada hari Jum'at (19/3/2015) di kota Tikrit, di provinsi Salahuddin di Irak.
Jenderal Sadiq Yari, seorang komandan yang dekat dengan pemimpin tertinggi di Garda Revolusi Syi'ah Iran, Qassem Soleimani, tewas dalam serangan jibaku di kota Tikrit, ketika pasukan pemerintah Syi'ah Irak yang didukung oleh para milisi Syi'ah dari Pasukan Mobilisasi Populer terkunci dalam pertempuran sengit dengan mujahidin IS yang mengontrol kendali kota tersebut.
Sementara itu, kantor berita pro-IS, Al-Amaq mengatakan hari Jum'at bahwa pejuang Daulah Islam melakukan "operasi mati syahid" terhadap beberapa kubu pasukan pemerintah Syi'ah Irak dan milisi sekutunya di mana mereka maju menuju al-Dayyoum di bagian barat Tikrit.
Pertempuran di front barat Tikrit berlanjut dari dini Jum'at pagi hingga malam hari, tanpa kemajuan yang disebutkan oleh pasukan pemerintah.
Daulah Islam telah menguasai sebagian besar wilayah provinsi Salahuddin sejak Juni 2014, termasuk kota Tikrit, kota kelahiran mantan Presiden Irak Saddam Hussein.
Sejak awal Maret 2015, kampanye militer diperpanjang diluncurkan oleh pemerintah Irak dan sekutu milisi-milisi Syi'ah terhadap IS di provinsi Salahuddin. Lebih dari 30.000 petempur gabungan termasuk dari Irak dan Iran ikut serta dalam kampanye anti-IS di provinsi ini.
Pada awal Maret ini, pemerintah Syi'ah Irak telah sesumbar akan merebut penuh kontrol kota Tikrit dalam 10 hari sejak serangan besar-besaran di mulai terhadap kota itu, namun demikian hanya sedikit kemajuan yang mereka dapat menyusul perlawanan sengit yang dilakukan mujahidin IS di wilayah tersebut.
Menurut laporan, ratusan tentara dan milisi Syi'ah Irak dan Iran tewas setiap harinya dalam serangan tersebut, dengan beberapa menyebutkan angka hingga 200 milisi atau tentara.
Pemerintah Syi'ah Irak sendiri tidak mengekspos kerugian besar ini meski bukti dilapangan berupa truk-truk dan ambulans yang mondar-mandir membawa mayat-mayat pasukan mereka dari garis depan dan juga penundaan ofensif terhadap kota itu sebelum tibanya bala bantuan pasukan Syi'ah dari tempat lain menunjukkan hal itu. (an/ara)