View Full Version
Jum'at, 27 Mar 2015

Erdogan: Upaya Iran Mendominasi Timur Tengah Mulai Mengganggu Turki, Arab Saudi dan Negara Teluk

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Kamis (27/3/2015) bahwa republik Syi'ah Iran mencoba untuk mendominasi Timur Tengah dan mengatakan upaya itu telah mulai mengganggu Ankara, serta Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab.

Turki sebelumnya mengatakan mendukung operasi militer yang dipimpin Saudi terhadap pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman dan meminta kelompok milisi Syi'ah itu dan "pendukung asingnya" untuk meninggalkan tindakan yang mengancam perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

"Iran sedang mencoba untuk mendominasi kawasan itu," kata Erdogan, yang akan mengunjungi Teheran pada awal April. "Apakah ini diperbolehkan? Hal ini sudah mulai mengganggu kita, Arab Saudi dan negara-negara Teluk. Ini benar-benar tidak dapat ditoleransi dan Iran harus melihat ini, "tambahnya dalam sebuah konferensi pers.

Pesawat tempur dari Arab Saudi dan sekutu Arab menyerang pasukan pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman, yang telah mencaplok banyak bagian negara dalam kampanye mereka untuk menggulingkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Intervensi yang dipimpin Saudi menandai eskalasi utama krisis Yaman, di mana republik Syi'ah Iran mendukung Syiah Houthi, dan monarki Muslim Sunni di Teluk mendukung Hadi dan rekan loyalis Sunni di selatan Yaman.

Erdogan mengatakan konflik itu telah berkembang menjadi salah satu konflik sektarian dan mendesak Iran untuk menarik diri. "Iran harus mengubah pandangannya. Mereka harus menarik setiap pasukan, apa pun itu di Yaman, serta Suriah dan Irak dan menghormati integritas teritorial mereka. "

Rencana Erdogan mengunjungi Iran tidak berubah, juru bicaranya, Ibrahim Kalin, mengatakan kepada para wartawan Kamis dini hari tanpa memberikan tanggal tertentu.

Dalam sebuah wawancara dengan France 24, Erdogan juga mengkritik peran republik Syi;ah Iran dalam memerangi Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak, mengatakan Teheran bertujuan untuk mengusir para pemberontak Sunni hanya untuk menggantikan mereka.

"Sikap Iran terhadap masalah ini adalah tidak tulus karena mereka memiliki agenda sektarian. Jadi mereka akan ingin mengisi kekosongan yang akan dibuat oleh Daesh (Daulah Islam) sendiri, "kata Erdogan dalam komentar yang diterjemahkan ke bahasa Inggris.

Pasukan Irak meluncurkan kampanye militer untuk merebut kembali kota Tikrit tiga pekan lalu, serangan terbesar yang dilakukan oleh pasukan Irak dan milisi-milisi Sy'iah yang didukung Iran sejak ISIS menyerbu sepertiga dari negara itu tahun lalu.

Perwira militer yang paling menonjol Iran terlihat di medan perang dalam serangan Tikrit adalah Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan brigade elit Al-Quds Iran Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC).

"Ini adalah seseorang yang saya kenal dengan baik," kata Erdogan, mengacu pada Soleimani. "Ya, ia adalah bagian dari operasi di Irak. Jadi apa tujuan mereka? Untuk meningkatkan kekuatan Syi'ah di Irak. Itulah yang mereka inginkan, "katanya. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version